SajianSedap.com – Saat seporsi makanan yang kita konsumsi tidak habis, langsung saja kita membuang sisanya. Tapi, sebenarnya cara tersebut sangat tidak dianjurkan, karena limbah makanan tidak baik untuk bumi. Mengapa? berikut penjelasannya.
Sekitar 1,3 ton miliyar limbah makanan di dunia dibuang tiap tahunnya. Limbah makanan yang dibuang tersebut setara dengan $ 750.000.000.000 atau setara dengan Rp. 9.954.000.000.000.000,-. Apa saja dampaknya bagi lingkungan?
Limbah makanan memberikan dampak pada lingkungan dalam bentuk polusi. Untuk menghasilkan seporsi makanan kita pasti akan mengeluarkan energi bahan bakar, produksi pupuk untuk menanam bahan makanan juga terus dikeluarkan, dan melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer saat mengolah makanan.
Menurut PBB, jika kita menyia-nyiakan makanan, sama saja kita sudah membuang air yang digunakan mulai dari proses penanaman bahan hingga pengolahan makanan, secara sia-sia. Jumlah air yang kita sia-siakan tersebut dalam setahun setara dengan jumlah aliran air di sungai Volga di Rusia.
Seperti yang dikutip dari laman Economist, jumlah limbah makanan yang paling banyak dihasilkan dari negara kaya di dunia. Di Eropa, rumah tangga sangat bertanggung jawab dengan limbah makanan, karena lebih dari 88 miliyar ton limbah makanan dibuang tiap tahunnya.
Di negara-negara kaya, limbah makanan rata-rata dihasilkan dari makanan yang sebenarnya belum mencapai masa kadaluarsa, tapi sudah dibuang. Sedangkan, di negara-negara miskin, seperti India sekitar 40 persen limbah makanan didapat dari proses pembusukan selama perjalanan ke pasar.
Untuk kedepannya, sebaiknya menggunakan piring makanan dengan ukuran yang lebih kecil, dan mengambil dalam porsi yang lebih sedikit. Maka, dengan cara ini bisa membantu mengurangi jumlah limbah makanan.
Pada bulan ini, di Italia, sudah terdapat undang-undang baru yang mengharuskan supermarket menyumbangkan bahan makanan yang tidak ingin disimpan lebih lama, dibandingkan membuangnya.
Sedangkan, di Perancis mulai bulan Februari lalu menjadi negara pertama yang akan menghukum toko yang berani membuang bahan makanan yang tidak terjual, dibandingkan menyumbangkan bahan makanan tersebut.
Guna menekan limbah makanan, di Amerika, Inggris, Irlandia, dan Denmark menerapkan sistem diskon. Jadi, siapa saja bisa membeli bahan makanan yang sudah cukup lama, namun belum kadaluarsa dengan harga diskon.
Wah, sangat membantu mengurangi limbah makanan yang tidak baik untuk bumi, ya! (SCI)
FOTO: RABOBANK.COM
KOMENTAR