SajianSedap.com – Mari kita berkenalan dengan sup bening asal Jepang, Shabu-shabu. Shabu-shabu terdiri dari irisan daging sapi yang diiris sangat tipis, kemudian dicelupkan ke dalam panci khusus yang berisi air panas. Agar lebih jelas dan lengkap, yuk, kita simak ulasannya berikut ini.
Isi
Umumnya, Shabu-shabu berisi irisan daging sapi yang sangat tipis. Tetapi, jenis daging lainnya juga bisa digunakan, lho. Bahkan, daging kepiting atau lobster juga bisa digunakan. Selain daging, Shabu-shabu juga bisa diisi dengan tambahan tahu atau sayuran. Sayuran yang digunakan bisa berupa sawi putih, nori, bawang bombay, nori, jamur shitake, jamur enoki, dan juga bisa diisi dengan tambahan udon.
Kuah
Kuah Shabu-shabu terdiri dari air atau kaldu yang dibuat dari kombu. Setelah direbus dan sesaat sebelum dimakan, daging dicelupkan terlebih dahulu ke dalam ponzu atau goma (saus wijen).
Cara Penyajian
Untuk mengambil bahan-bahan yang sudah direbus, biasanya disediakan sendok saringan, agar memudahkan kita untuk mengambil makanan yang terdapat di dalam rebusan. Sedangkan, untuk mengambil kuah biasanya disediakan dengan sendok sayur biasa.
Panci yang digunakan pun khusus. Pada bagian bawah panci ada yang menggunakan listrik, namun ada juga yang menggunakan kompor kecil sebagai sumber panas. Baik kompor maupun pancinya bisa diletakkan di atas meja makan, karena bentuknya cukup cantik.
Di Indonesia sendiri sudah banyak terdapat restoran yang menyajikan Shabu-shabu, tapi umumnya bergabung dengan restoran yakiniku. Sehingga, selain kita bisa menikmati daging yang dibakar, kita juga bisa menyantap daging yang direbus.
Cara Memilih Isi
Pilih ikan, daging, udang, atau ayam yang mudah matang, karena Shabu-shabu akan segera dimakan.
Macam-macam sayur yang dipilih hendaknya memiliki waktu pengolahan yang cukup singkat, sehingga mudah matang. Selain itu, pastikan sayuran memiliki waktu matang yang sama, jadi tidak akan ada sayuran yang terlalu matang atau justru belum matang.
Tahu yang dipilih biasanya jenis tahu sutera, sehingga cepat hancur bila teraduk oleh sendok atau saringan. Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya potong tahu dengan ukuran yang cukup besar. (SEDAP/ SCI)
FOTO: SUKI-YA.COM.SG
KOMENTAR