SajianSedap.com - Anda salah satu dari pelaku usaha kuliner Indonesia?
Kini, Bango hadir dan bekali pelaku usaha kuliner Indonesia mengenai pemanfaatan digital.
Selain itu, Unilever Food Solutions memperkenalkan "Bango Penerus Warisan Wisata Kuliner".
Anda pengguna kecap Bango di rumah?
Tahun ini Bango memiliki misi mengenai pentingnya wirausaha kuliner nusantara dalam menggunakan platform digital.
Kenapa harus platform digital?
Hal ini berdasarkan hasil riset diamana saat ini jumlah total pasar layanan makanan atau food service di Indonesia memiliki pertumbuhan sebesar 9% per tahun.
Angka tersebut dengan nilai mencapai Rp. 844,35 trilliun di tahun 2019, dimana 90% merupakan restoran Independen, termasuk UMKM.
Bahkan pada tahun 2019 ini, sebanyak pelaku UMKM, termasuk kuliner telah mulai bertransformasi ke ranah digital dengan rata-rata kenaikan omzet sekitar 80%.
Wah, bukan angka yang sedikit bukan?
Maka dari itu, tidak salah jika Unilever Food Solutions memperkenalkan "Bango Penerus Warisan Wisata Kuliner" dan membekalinya tentang promosi digital.
Memang apasih yang perlu diketahui pelaku usaha kuliner tentang pemanfaatan digital?
Yuk, intip!
Baca Juga: Dikenal Sebagai Bahan Membuat Kue, Maizena Bikin Wajah Jadi Awet Muda! Begini Cara Membuatnya
Mengapa Harus Memanfaatkan Platform Digital?
Joy Tarigan selaku Managing Director Unilever Food Solutions mengaku bahwa dari pelaku usaha independen, mayoritasnya adalah pelaku usaha wisata kuliner tradisional.
Kenapa wisata kuliner tradisional?
Jangan meremehkan wisata kuliner tradisonal yang ternyata para wisatawan di dunia paling banyak memburu wisata kuliner tradisional dan oleh-oleh.
Hal tersebut diungkapkan oleh Vita Datau, selaku Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sekaligus Ketua Indonesia Gastronomy Network.
Bahkan, selain rasa yang penting, sebuah makanan harus memiliki cerita dibaliknya sehingga memiliki nilai yang lebih.
Hal ini sama seperti yang dilakukan Ussy Sulistiawaty.
Seperti yang diketahui bahwa istri dari Andhika Pratama ini membuka bisnis kuliner Bakoel Ussy dengan mengangkat makanan tradisional.
Makanan tersebut pun berasal dari resep yang dibawa Ussy dari rumahnya.
Menurut Vita, sebuah makanan harus bisa touch the heart and mind.
Maka dari itu, sebuah pelaku usaha harus bisa memanfaatkan digital marketing dan memiliki kemampuan food story telling.
Lagi-lagi Ussy pun sudah lebih lama melakukan hal tersebut.
Ussy mengaku bahwa setelah usaha make up nya, dirinya sadar bahwa sosial media adalah platform yang efektif untuk berjualan.
Meski tak pernah mengenyam pendidikan bisnis dan kuliner, Ussy juga mengaku bahwa dirinya tidak menjual nama artisnya saat berjualan.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini
Dirinya terjun langsung ke restoran yang dia tekuni tersebut.
Tak hanya ajang promosi, media sosial akan lebih efektif jika orang tersebut bisa melakukan food story telling.
Seperti yang dilakukan Ussy yang kerap membagikan video mereview makanan.
Hal tersebut sangat efektif meningkatkan penjualan.
Namun, Ussy mengaku bahwa review makanan pun harus jujur dalam berekspresi, karena itu sangat berpengaruh.
Maka dari itu, Bango membuka kompetisi yang mendorong pemanfaatan platform digital
“Kemampuan para pengusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dapat menjadi faktor penting untuk mengembangkan bisnis mereka secara lebih signifikan. Di kompetisi ‘Bango Penerus Warisan Kuliner 2019’ ini kami membekali para pelaku usaha kuliner mengenai pemanfaatan platform digital guna memajukan usaha sekaligus menjaga kelestarian warisan kuliner Nusantara,” ujar Joy.
Lalu, siapa saja pemenangnya, ya?
Pemenang Bango Penerus Warisan Kuliner 2019
Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 10 ribu peserta yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
Setelah dilakukan penjurian berdasarkan voting terbanyak, kesesuaian hidangan, dan cerita terbaik maka terpilih 24 peserta.
Dari 24 peserta tersebut, dicari 5 orang pemenang dengan total hadiah sekitar Rp 500 juta berdasarkan proses memasak, kualitas dan keunikan rasa, presentasi makanan, potensi pengembangan bisnis, dan originalitas resep.
Berikut hidangan tradisional yang jadi pemenangnya.
Juara pertama dimenangkan oleh Renata Zoraifi asal Solo dengan menu pukis badran topping daging sapi dan juara kedua dimenangkan oleh Riswah Yuni asal Balikpapan dengan menu andalan ayam bakar madu salakilo.
Selanjutnya juara ketiga diraih Nurmalita asal Solodengan menu Iga Wongso "Warung Solo" dan juara keempat oleh Merry Christina asal Semarang dengan iga bakarnya.
Sedangkan juara kelima diraih oleh Doni Damara dengan menu ikan mas bakar asal Tasikmalaya.
Sebenarnya, point terpenting dalam kompentisi ini adalah mengempower para usaha kuliner nusantara agar melek digital.