Bak Telan Pil Pahit, Seorang Pria Harus Membawa Sang Buah Hati Berjualan Roti Setiap Hari Setelah Sang Istri Telah Tiada

By Marcel Mariana, Senin, 13 Januari 2020 | 12:45 WIB
perjuangan seorang ayah demi bisa menjaga anak dan berjualan roti bersamaan (tribunnews.com)

Raut wajah ceria dan serius, Inih mulai menceritakan kehidupannya sewaktu muda hingga ke-4 anaknya sudah menikah dan ia memiliki cucu.

Dijelaskannya, Ini sudah merantau ke Jakarta sejak tahun 1960-an.

Kehidupan di Cirebon yang serba pas-pas dan bekerja sebagai penjual kue yang dibuat oleh orang tuanya tak lagi ia lanjutkan usai menikah dengan almarhum suaminya, Sarim.

"Sampai di Jakarta saya jualan bareng kakak di Tanah Abang. Saat itu yang saya jual ialah beraneka ragam kue kering," katanya saat ditemui di Kampung Kramat RT 5/15, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2020).

Sembari mengumpulkan uang untuk modal, akhirnya Inih berjualan kue kering selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Enggak Main-main, Ternyata Ini yang Akan Terjadi Dalam Tubuh Kalau Biasakan Minum Teh tanpa Gula di Pagi Hari!

Selanjutnya, di tahun 1968, Ini dan sang suami memberanikan diri membuka usaha sendiri.

"Kalau di daerah saya namanya Kremes.

Tapi di sini bilangnya kue sarang burung.