Jadi Kebiasaan Semua Orang! Berjemur di Bawah Terik Matahari saat Jam Ini Justru Melemahkan Sistem Imun, Anda Melakukannya?

By Virny Apriliyanty, Rabu, 14 Oktober 2020 | 05:45 WIB
Berjemur di bawah sinar matahari pagi bisa menurunkan berat badan. (Freepik/cookie_studio)

Mengenai hal itu, tentu kita ingat pesan orangtua zaman dahulu.

Berjemur sinar matahari pagi sebelum pukul 10.00 lah yang menyehatkan.

Tapi untuk saat ini yang kita kejar adalah manfaat UVB, daripada UVA.

Adapun UVA panjang gelombang melebihi UVB, yang menembus lapisan kulit dalam (dermis).

UVB hanya sampai lapisan atas epidermis, maka lebih kurang merusak kulit.

Namun, terpapar lama seperti yang ingin kulitnya lebih gelap (suntan), UVA maupun UVB sama-sama buruknya.

Sebab keduanya membuat kulit cepat menua, lekas keriput, dan risiko kanker kulit, pun bisa melemahkan sistem imun jika terpapar berlebihan (Immune system suppression).

Selain menembus kulit lebih dalam, karena kekuatannya ratusan kali lebih kuat dari UVB, UVA bisa menembus kaca.

Nah, pengaruh UV terhadap tubuh ditentukan oleh beberapa faktor, index UV, musim apa, lokasi equator, mendung tidaknya, dan jam operasi mataharinya.

Baca Juga: Bisa Jadi Peluang Usaha di Tengah Pandemi, Survey #KemilauKulinerIndonesia Ungkap 3 Kuliner Indonesia yang Paling Digemari

Makin di atas puncak langit matahari, makin kuat index UV-nya.

Makin kuat index UV makin perlu dikurangi waktu paparnya kalau tidak ingin merusak tubuh.

WHO menganjurkan kita cukup berjemur 5-15 menit; bagian tangan, lengan, dan wajah terpapar matahari pukul 10.00-15.00 (cerah, di equator).

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.