Bikin Heboh! Pabrik Jamu Terkenal Ini Digrebek Polisi Karena Gunakan Air Hujan dan Zat Kimia demi Tekan Biaya! Anda Pernah Minum?

By Virny Apriliyanty, Jumat, 13 November 2020 | 12:15 WIB
Pihak kepolisian dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Lamongan, saat memberikan keterangan kepada awak media di depan rumah pelaku produsen jamu ilegal, Kamis (5/3/2020) (KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Bikin Heboh! Pabrik Jamu Terkenal Ini Digrebek Polisi Karena Gunakan Ai Hujan dan Zat Kimia demi Tekan Biaya! Anda Pernah Minum?

SajianSedap.com - Pabrik jamu terkenal ini digrebek polisi karena menggunakan air hujan dan zat kimia berbahaya demi tekan biaya.

Jangan-jangan Anda pernah minum.

Semenjak covid 19 beredar, trend minum jamu sedang booming belakangan.

Jamu yang terbuat dari empon-emponan ini dipercaya mampu meningkatkan imun sehingga niscaya covid 19 bisa jauh dari tubuh.

Namun, produksi jamu di Indonesia tercoreng dengan sebuah pabrik jamu ilegal yang digrebek polisi. 

Baca Juga: Jarang Ada yang Sadar, Alat Masak Tembaga yang Ada di Dapur Ternyata Bisa Timbulkan Bahaya untuk Tubuh, Simak Faktanya

Baca Juga: Jadi Perhatian Para Ibu, Bikin Susu Formula dengan Air Dispenser Ternyata Berbahaya untuk Bayi, ini Faktanya

Ya, pabrik jamu ini diketahui menggunakan air hujan dan zat kimia demi tekan biaya produksi. 

Efeknya tentu saja jadi malapetaka untuk tubuh. 

Apa Anda pernah meminumnya?

Pabrik Jamu Ilegal Digrebek

Maret 2020 lalu, polisi menggrebek sebuah pabrik jamu ilegal yang sudah beroperasi selama 24 tahun.

Sang pemilik, Shodiq (62) ditangkap polisi karena memproduksi dan mengedarkan jamu tradisional merek Jamu Pegel Linu Tiga Daun tanpa izin selama 24 tahun.

Shodiq ditangkap di rumahnya di Kecamatan Deket , Lamongan, Jawa Timur yang juga digunakan untuk memproduksi jamu.

Jamu Pegel Linu Tiga Daun itu dipasarkan dalam botol bekas minuman berenergi ukuran 150 mililiter di Lamongan hingga Gresik.

Jamu beras kencur miliki manfaat baik untuk kesehatan

Baca Juga: Awas! Jangan Minum Air Isi Ulang dengan Ciri Ini, Jernih tapi Rumah Sakit Menunggu Anda

Baca Juga: Kabar Buruk! Jangan Lagi Rendam Centong Alumunium dalam Masakan Panas, Bahayanya Bisa Separah Ini

Shodiq mengatakan air yang digunakan untuk membuat jamu berasal dari air hujan.

Ia kemudian mencampurnya dengan temulawak, mengkudu kering, serta gerusan beberapa obat.

Setelah itu ia memasaknya di drum sambil diaduk.

Ia lalu mendiamkan campuran tersebut selama sepekan sebelum dikemas di dalam botol.

Jamu tersebut ia jual Rp 5.000 per botol.

Shodiq mengaku mengedarkan sendiri jamu buatannya hingga ke Gresik.

Baca Juga: Tanpa Sadar Sering Kita Gunakan, Jangan Pernah Pakai Plastik dengan Ciri Ini Untuk Bungkus Makanan! Rumah Sakit Menunggu Anda

Dari bisnis jamu tersebut, Shodiq mendapatkan keuntungan hingga Rp 15 juta per bulan Kapolres Lamongan AKBP Harun menjelaskan jika produksi jamu tersebut tak sesuai standar yang berlaku seperti menggunakan air hujan dan tidak memiliki izin.

"Juga dicampur gerusan obat etikal. Tapi yang kita persoalkan adalah, tidak adanya izin. Sementara soal bahaya mengonsumsi jamu ini, biar dari Dinas Kesehatan yang menjelaskan," kata Harun saat rilis di rumah Shodiq, Kamis (5/3/2020)

Jamu Tradisional Tidak Boleh Mengandung Obat

Salah satu pegawai Dinas Kesehatan Lamongan Luky Liza Fais mengatakan, jamu yang diproduksi Shodiq tidak memiliki izin BPOM sebelum diedarkan.

Selain itu jamu tersebut masuk kategori berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi.

Ia menjelasan pada jamu tersebut terdapat zat kimia seperti sodium siklamat (pemanis buatan), bahan pengawet, dan obat etikal. Padahal untuk jamu tradisional tidak boleh mengandung obat-obatan etikal.

Baca Juga: Coba Dari Dulu Tahu Bahanya Segini Menyeramkan, Pasti jadi Ogah Sering Minum Es Teh Setiap Hari

"Kalau diminum memang bisa menghilangkan nyeri atau mungkin badannya jadi enak, tapi itu karena efek dari penggunaan obat tambahan, bukan dari bahan alami jamu tersebut. Itu yang bahaya, karena obat-obatan ini ada dosisnya," jelas Luky.

Selain itu Luky juga menyebut jika pembuatan jamu tersebut tidak sesuai standar dan tidak layak untuk kesehatan.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

"Tetap harus ada peraturan standar, untuk menjamin mutu dan kualitasnya. Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah segi kebersihan pada saat pengolahan. Karena ketika pembuatan tidak sesuai standar, tentu tidak layak untuk kesehatan," kata Luky.

Dari rumah Shodiq, polisi mengamankan 580 botol jamu tanpa label, 90 botol jamu kosong, 2 botol sodium siklamat, 2 botol bilimbi, bahan pangan benzoat, 1 kaleng vitamin B komplek, tumbukan temulawak, 1 drum berisi adukan jamu yang didiamkan, mengkudu kering, lem, dan segel botol.

Atas perbuatannya, Shodiq dijerat Pasal 197 dan 196 Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp15 miliar.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "24 Tahun Beroperasi, Pabrik Jamu Ilegal Gunakan Air Hujan dan Zat Kimia di Lamongan Dibongkar"

Baca Juga: Bikin Geger! Pabrik Tahu di Indonesia Disorot Media Asing Karena Gunakan Plastik jadi Bahan Bakar! Bahayanya Mengerikan Banget