Percaya Diri dan Cara Adaptasi Para Pelaku Usaha Daging Di Asia Tenggara Saat Pandemi

By Raka, Rabu, 2 Desember 2020 | 16:40 WIB
Optimisme para pelaku usaha daging di tengah pandemi (Tribun Travel - Tribunnews.com)

Namun diperkirakan, daging sapi akan menjadi kategori daging dengan pertumbuhan tercepat kedua, dengan volume konsumsi diperkirakan meningkat sebesar 8% per tahunnya dari tahun 2019 hingga 2024 (Sumber: GIRA).

Analis MLA mencatat bahwa tahun 2021 diperkirakan akan dipengaruhi oleh sejumlah variabel, termasuk faktor penggerak seperti permintaan yang tinggi akan protein hewani setelah kekurangan pasokan akibat wabah Flu Babi Afrika, terlepas dari dampak perekonomian akibat COVID-19.

Dari perspektif konsumen, terdapat tren unik di wilayah Asia Tenggaran dan faktor pendorong pertumbuhan yang strategis, seperti “ketenangan pikiran” dan “kebersamaan” yang harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha.

Baca Juga: Resep Tumis Daging Aroma Thyme Enak, Menu Beraroma Lezat Untuk Makan Siang

General Manager International Market MLA, Andrew Cox, yang berbasis di Singapura menyoroti bahwa seminar virtual ini merupakan komitmen MLA – sebagai lembaga yang berhadapan langsung dengan konsumen yang melakukan riset, pemasaran dan promosi di negara-negara yang membeli dan menggunakan daging merah Australia – untuk memastikan para pemangku kepentingan tetap terinformasi dan ter-update mengenai perkembangan dan tren serta wawasan utama.

“Daging merah Australia berada pada posisi premium di sebagian besar wilayah Asia Tenggara – karena sistem dan standar kualitas “paddock-to-plate”.

Rangkaian seminar ini merupakan salah satu cara kami berbagi informasi dengan para mitra kami mengenai investasi yang terus dilakukan dalam rangka mempertahankan keamanan, integritas dan kualitas daging merah kami, serta sebagai media pameran untuk inisiatif riset dan solusi pangan, sehingga para mitra dapat mendapatkan nilai dan keunggulan sepenuhnya dengan memilih daging sapi dan domba Australia," pungkas Andrew.