Tahan Pahitnya, Rutin Minum Jus Pare Ternyata Bisa Buat Tubuh Rasakan Empat Manfaat Luar Biasa Ini
SajianSedap.com - Mulai sekarang yuk mulai rutin minum jus pare untuk dapat manfaat baiknya.
Bahkan dengan minum jus pare Anda bisa merasakan empat manfaat sekaligus loh.
Tak hanya itu, manfaat jus pare untuk tubuh juga tak main-main.
Mungkin rasanya terdengar aneh minum jus pare.
Sebab pare memang dikenal memiliki rasa yang pahit.
Namun, mulai sekarang ada baiknya Anda rutin minum jus pare sebab akan memberikan empat manfaat yang luar biasa.
Penasaran apa saja manfaatnya? Yuk simak artikel ini!
Empat Manfaat Jus Pare
Kini tak ada salahnya Anda mencoba minum jus pare.
Sebab pare memang memiliki banyak kandungan baik seperti zat besi, kalium, vitamin C, dan lainnya.
Tak hanya itu, jus pare juga bisa memberikan manfaat yang luar biasa untuk tubuh.
Dilansir dari Nakita.id, jika Anda rutin minum jus pare, tubuh akan mengalami hal berikut, dilansir dari NDTV Food.
1. Membantu dalam menjaga kadar gula darah
Pare mengandung senyawa mirip insulin yang disebut Polypeptide-p atau p-insulin yang telah terbukti mengendalikan diabetes secara alami.
Menurut sebuah studi 2011, yang diterbitkan di sJournal Ethnopharmacolgy, uji klinis selama empat minggu menunjukkan bahwa 2.000 mg pare ketika dikonsumsi secara teratur mengurangi kadar glukosa darah secara signifikan pada penyandang diabetes tipe-2.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Minum Teh Dari Rebusan Pare Ternyata Bisa Berikan Hal Tak Terduga Tubuh
Penelitian telah menunjukkan bahwa insulin nabati dalam labu pahit ini juga membantu pasien dengan diabetes tipe-1.
Laporan lain yang diterbitkan dalam Journal of Chemistry & Biology, memberikan bukti mengenai fakta bahwa pare meningkatkan serapan glukosa dan meningkatkan kontrol glikemik.
2. Menurunkan kadar kolesterol jahat
Manfaat rutin minum jus pare lainnya yakni bisa menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Ahli gizi yang berbasis di Bangalore, Dr. Anju Sood, mengatakan, “Jus pare adalah anti-inflamasi dan juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Dengan demikian, secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke."
Ia juga menjaga tekanan darah tubuh karena kaya kalium, yang menyerap natrium berlebihan dalam tubuh.
3. Menjaga kesehatan hati
Jus ini membersihkan usus serta menyembuhkan banyak masalah hati.
Diterbitkan dalam International Journal of Vitamin and Nutrition, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa senyawa yang disebut Momordica Charantia memberikan perlindungan terhadap gagal hati dengan memperkuat aktivitas anti-oksidan dari enzim di hati.
Ini juga meningkatkan fungsi kandung kemih.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
4. Membantu menurunkan berat badan
Manfaat rutin minum jus pare juga bisa membantu menurunkan berat badan.
Dalam sebuah laporan edisi 2010 yang diterbitkan dalam Journal BMC Complementary and Alternative Medicine, terungkap bahwa ekstrak pare membantu dislokasi sel lemak manusia dan juga menghambat pembentukan dan pertumbuhan sel lemak baru.
Lebih lanjut disimpulkan bahwa pare dapat dipandang sebagai agen alami untuk mengobati obesitas.
Baca Juga: Resep Bir Pletok Enak, Minuman Tradisional yang Kaya Akan Manfaat
Menurunkan Kadar Kolesterol dengan Bahan Alami
Ternyata tak melulu harus minum obat untuk menurunkan kadar kolestelor.
Sebab ternyata ada bahan alami untuk turunkan kadar kolestelor loh.
Dilansir dari GridFame.id, dengan berpantang makanan sumber kolesterol, kadar kolesterol darah ini bisa dikurangi.
Simak tulisan Drs. B. Dzulkarnain, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 1999 berikut ini.
Beberapa tanaman yang telah diteliti dan memberi indikasi positif dalam penyembuhan hiperkolesterolemia di antaranya adalah tanaman yang biasa dipakai sbeagia bahan sayur dan bumbu dapur.
Umpamanya bawang putih, bawang prei, seledri, temulawak, belimbing wuluh, kunyit, dan teh hijau.
Selain bisa dibuat oleh tubuh di dalam hati, kolesterol yagn merupakan substansi lemak itu hanya ditemukan dalam bahan makanan hewani.
Dua komponen penting dari kolesteorol adalah LDL (low density lipoprotein), yang disebut pula kolesterol “jahat” dan HDL (high density lipoprotein), yang disebut kolesterol “baik”.
Sebenarnya, kita hanya perlu sejumlah kecil kolesterol yaitu untuk membuat dan memelihara sel-sel saraf serta untuk membuat hormon.
Kalau kadar kolesterol dalam pembuluh darah berlebihan, maka sebagian kolesterol itu akan mengendap.
Hal ini memungkinkan terjadinya kalsifikasi atau pengapuran sehingga pembuluh darah tidak elastis lagi.
Akibatnya, timbul tekanan darah tinggi.
Keadaan itu dapat membahayakan, terutama bila sampai menyebabkan pecahnya pembuluh darah.
Apalagi pembuluh yang pecah adalah pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Bila pengapuran terjadi di pembuluh darah jantung, organ vital ini akan kekurangan pasokan darah sehingga kekuatannya berkurang.
Kalau aliran darah sampai tersendat, akan terjadi infark jantung yang membuat denyut jantung tidak teratur atau sama sekali tidak kuat. Akibatnya bisa fatal.
Bawang putih (Allium sativum)
Pada hewan percobaan, bawang putih terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol serum dan trigliserida dalam serum darah. Ia juga dapat menaikkan kadar HDL, serta meningkatkan aktivitas fibrinolitik.
Umbi bawang putih ini bisa mencegah terjadinya infiltrasi (penyusupan) lemak, menghambat atua mencgah agregasi platelet (bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah), sehingga penggumpalan darah tidak terjadi.
Semua ini mencegah terjadinya pengapuran dan tekanan darah tinggi serta serangan jantung (koroner).
Diperlukan dua siung bawang putih atau sekitar 4 g setiap kali mengonsumsinya. Umbi putih dengan rasa menyengat ini dikunyah hingga halus baru ditelan. Setelah itu minum air hangat secukupnya. Ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.
Seledri (Apium graveolens L.)
Kadar kolesterol dalam hewan percobaan yang diberi rebusan daun seledri ternyata menurun.
Di dalam daun seledri terkandung senyawa glukosida, paiin, dan apoil yang memberi aroma khas.
Namun, senyawa apa yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol darah belum terungkap.
Bila daun ini dipilih sebagai obat, diperlukan sebatang seledri yang direbus dengan satu gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, minumlah air rebusan itu.
Dalam sehari cukup minum satu kali.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan kunyit (Curcuma domestica)
Keduanya dapat menurunkan kadar kolesterol darah hewan percobaan.
Dengan dosis 6 ml, 8 ml, dan 10 ml, rimpang temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah kelinci yang mengalami hiperlipidemia.
Pada dosis 10 mg, 15 mg, dan 20 mg kurkuminoid temulawak menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida.
Khusus pada dosis 20 mg, pengaruh yang diberikan berupa peningkatan HDL-kolesterol darah.
Sementara, kunyit mempunyai sifat menurunkan kadar kolesterol pada tikus.
Ini berkat kurkumin yang terkandung di dalamnya.
Daun bawang prei (Allium porrum L, A. fistulosum L.)
Termasuk yang telah diteliti kemampuannya dalam menurunkan hiperkolesterolemia.
Dalam penelitian itu, digunakan tikus yang diberi ekstrak daun bawang prei yang jumlahnya setara dengan 10 g bawang daun/kg BB (berat badan)/hari selama 60 hari tanpa diet sukrosa (gula tebu atau bit).
Hasilnya ternyata meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol darah tikus.
Tapi pada tikus yang dietnya diberi sukrosa, pemberian ekstrak dengan jumlah dan jangka waktu sama ternyata dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah.
Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)
Yang biasa digunakan sebagai bagian dari bumbu masak atau sayur, terbukti pula menurunkan kadar kolesterol darah.
Dari penelitian terbukti, air perasan belimbing wuluh dengan volume 1 ml, 1,5 ml, 2 ml, dan 2,5 ml secara oral pada tikus putih dapat menurunkan kadar kolesterol dalam serum darahnya.
Sementara pada dosis tertentu, 0,54 g/200 g BB, teh hijau ternyata mampu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan berat badan tikus putih.
Tapi teh hijau tidak mempengaruhi kadar kolesterol HDL.
Bagaimanapun pengobatan merupakan langkah baik untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang telanjur tinggi.
Namun, tindakan pencegahan tetap lebih baik.
Beberapa patokan sederhana untuk mencegah hiperkolesterolemia di antaranya menambah kadar serat dapat larut dalam diet dengan makan buah-buah, sayuran, kacang-kacangan, dan bebijian; memilih lauk produk daging putih atau ikan; menyingkirkan kulit sebelum memasak ayam; memilih daging tak berlemak dan membuang semua lemak yang ada, serta mengonsumsi dalam porsi sedang.
Juga membatasi jumlah kacang tanah yang dikonsumsi; membatasi penggunaan mentega, margarin, keju, dan minyak goreng dari kelapa atau kelapa sawit, sebaliknya gunakan minyak bunga matahari, kedelai, kanola, atau minyak zaitun; memilih produk-produk makanan dan minuman yang tanpa atau rendah lemak; dan bila kelebihan bobot badan, sebaiknya lakukan penurunan bobot badan olahraga.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Bukan Dimasak, Manfaat Rutin Minum Jus Pare Ternyata Bisa Bikin Tubuh Berubah Seperti Ini Termasuk Baik untuk Penyandang Diabetes