SajianSedap.com - Berjemur di bawah sinar matahari merupakan salah satu cara agar tubuh bisa menghasilkan vitamin D.
Tubuh memang tidak bisa secara alami menghasilkan vitamin D, sehingga harus dibantu dengan beberapa cara salah satunya berjemur di bawah sinar matahari.
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan tubuh.
Baca Juga: Diremehkan di Indonesia, Siapa Sangka Minum Air Tebu Bisa Punya Khasiat yang Bikin Melongo !
Apalagi di tengah pandemi seperti ini, kesehatan adalah hal yang wajib dijaga agar terhindar dari virus yang kini tengah merajalela.
Meski dianjurkan, namun berjemur di bawah sinar matahari ternyata bisa membahayakan bagi kondisi ibu hamil.
Bahkan kondisi ini bisa lebih parah dan mengakibatkan kerusahan otak janin.
Bagaimana hal tyersebut bisa terjadi dan apa alasannya? berikut ulasannya.
Efek Buruk Berjemur Bagi Ibu Hamil
Berjemur merupakan salah satu kegiatan yang dianjurkan agar tubuh memproduksi vitamin D yang berfungsi menjaga sistem imun tubuh.
Vitamin D bisa membantu tubuh unutk menangkal virus dan bakteri yang masuk.
Sayangnya, kegiatan ini justru bisa berbahaya bagi ibu yang sedang hamil.
Ibu hamil biasanya sensitif terhadap sinar matahari sehingga berjemur bisa menyebabkan berbagai risiko kesehatan.
Melansir laman Very Well Family, berikut risiko berjemur bagi ibu hamil:
1. Meningkatkan suhu inti tubuh
Paparan sinar matahari dapat meningkatkan suhu inti wanita hamil.
Hal ini membuat wanita hamil lebih mudah mengalami dehidrasi yang memicu persalinan prematur.
Meningkatnya suhuinti juga dapat apat meningkatkan suhu janin. Lambat laun, hal ini bisa memicu kerusakan otak janin
2. Meningkatkan risiko melasma
Saat hamil, hormon estrogen dalam tubuh dapat meningkatkan risiko melasma atau munculnya bintik-bintik cokelat di wajah.
Paparan sinar matahari juga bisa menimbulkan bintik-bintik coklat di wajah, terutama di area dahi dan hidung.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
3. Meningkatkan risiko kanker kulit atau melanoma
Terlalu banyak terpapar sinar matahari bisa mengakibatkan kulit terbakar atau sunburn.
Hal ini akan meningkatkan risiko kanker kulit atau melanoma.
Meski tidak semua ibu hamil mengalami kondisi yang sensitif, namun perlu diperhatikan pula jika ibu hamil akan berjemur di bawah sinar matahari.
Cara Aman Berjemur Bagi Ibu Hamil
Sinar matahari adalah sumber vitamin D terbaik, termasuk untuk ibu hamil.
Untuk menghindari berbagai risiko kesehatan, ibu hamil bisa menggunakan tabir surya sebelum berjemur.
Ada dua jenis tabir surya yang terdapat di pasaran, yakni tabir surya mineral atau pemblokir fisik dan tabir surya yang mengandung penghambat kimia.
Untuk ibu hamil, sebaiknya menggunakan tabir surya mineral karena mengandung campuran titanium dioksida dan seng oksida yang bersama-sama membantu memantulkan kembali sinar UV yang berbahaya.
Ibu hamil juga disarankan untuk menghindari tabir surya yang mengandung penghambat kimia.
Tabir surya penghambat kimia bekerja dengan menyerap sinar UV yang berbahaya bagi tubuh.
Selain itu, tabir surya penghambat kimia juga mengandung oksibenxin yang bisa diserap kulit dan berpotensi menyebabkan alergi, gangguan hormonal, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi banyak cairan demi mencegah dehidrasi akibat paparan sinar matahari.
Saat berjemur, ibu hamil juga disarankan memakai topi dan kacamata hitam untuk melindungi mata, telinga dan wajah.
Hindarilah berjemur saat hari sudah mulai siang dan kenakan pakaian longgar demi kenyamanan.
Nah semoga informasi ini bermanfaat ya Sase Lovers!
Selalu jaga kesehatan dan stay positive.
Baca Juga: Satu Indonesia Sering Salah, Ternyata Tidak Dianjurkan Mandi Saat Badan Dalam 3 Kondisi Ini, HATI-HATIArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waspadai, 3 Risiko Berjemur untuk Ibu Hamil