Sajiansedap.com - Apakah anda suka lapar mendadak di sore hari?
Gorengan memang jadi salah satu pilihan tepat mengisi perut kosong di sore hari.
Gorengan yang jadi favorit adalah tempe goreng.
Tempe memang kaya akan nutrisi baik bagi kesehatan.
Namun mengolah tempe dengan cara di goreng tidak dianjurkan oleh ahli loh.
Kenapa ya?
Yuk kita simak bersama ulasan lengkap yang wajib anda ketahui.
Menggoreng Tempe Tidak Dianjurkan
Mengutip dari Kompas.com, Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan, mengatakan banyak kandungan di dalam tempe yang bisa menambah lezat dan sehat jika dimasak dengan benar.
Ia mengatakan jika di dalam tempe ada mahluk hidup, ada prebiotik yang dimakan berwujud mikroba dalam keadaan hidup bernama bakteri asam laktat.
Bakteri ini sama seperti yang ada di yoghurt. Bahkan, di dalam tempe, bakteri asam laktatnya lebih tinggi, apalagi jika dimasak dengan benar dan kualitas tempenya baik.
Made mengatakan bakteri prebiotik itu hanya satu dari sekian kandungan bermanfaat di dalam tempe.
Namun sayangnya, bakteri baik itulah yang mudah rusak jika dipanaskan.
Oleh karena itu, jika ingin bermanfaat bagi pencernaan, idealnya jangan memasak tempe dengan metode yang sangat panas, seperti digoreng.
Selain menghancurkan bakteri baik pada tempe, Made menyebutkan saat tempe digoreng juga akan merusak kandungan minyak kedelai.
“Minyak kedelai yang sehat mengandung lemak nabati, dalam tempe akan larut itu, diganti minyak goreng lemak jenuh, sayang sekali,” ujar Made.
Selain digoreng, Made pun menyarankan agar tempe diolah dengan cara memasak yang lain.
Seperti contohnya, dikukus, dibakar, dipanggang, dan yang lainnya.
Namun, cara memasak ini direkomendasikan dengan catatan, tempe tersebut harus higienis atau bersih pembuatannya.
Baca Juga: Resep Tempe Goreng Kelapa Enak Dan Sederhana Ini Pasti Bikin Kita Nyesal Kalau Tidak Disajikan
Satu hal lain yang perlu diingat, di dalam tempe ternyata sudah mengandung MSG alami, sama seperti penyedap makanan.
Maka dari itu, anda sebenarnya tidak usah lagi menambah MSG saat memasak tempe.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Manfaat Tempe Gembus
Kalai ditanya soal andungan gizi tempe gembus memang acap kali dianggap tak mengandung banyak nutrisi atau lebih rendah ketimbang tempe kedelai.
Hal itu bisa kata benar adanya.
Kenapa ya?
Diketahui karena berasal dari fermentasi ampas tahu, tempe gembus tidak mengandung protein sebanyak tempe yang dibuat dengan menggunakan kacang kedelai sebagai bahan utamanya.
Meski begitu, tempe ini nyatanya masih memiliki manfaat bagi tubuh.
Melansir buku Makanan Tradisional Indonesia Seri Kelompok Makanan Fermentasi dan Makanan yang Populer di Masyarakat (2017) karya Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc dkk., tempe gembus mengandung sejumlah gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Baca Juga: Resep Tempe Goreng Renyah Kencur, Menu Sederhana Namun Rasanya Tak Pernah Bikin Kecewa
Di antaranya yakni: Protein sebesar 4 persen Serat kasar 30,4 persen Kandungan serat pada tempe gembus memang tergolong cukup tinggi.
Serat kasar yang mengalami fermentasi itu diyakini dapat memberikan keuntungan, yaitu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Jangan Beli Tempe dengan Warna Ini
Mengutip dari kompas.com, seorang koki dari Hotel Santika Cirebon Aguk Prasetiyo membagikan tips memilih tempe yang tepat.
Dengan begitu kalau Anda menemukan tempe dengan 3 tanda ini sebaiknya jangan dipilih.
1. Warna tempe kecoklatan
Perhatikan warna tempe dan jamurnya.
Anda pasti akrab dengan tempe yang memiliki warna kuning dan jamurnya berwarna putih.
Nah, pastikan Anda memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecolatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
2. Mudah hancur
Ciri lain yang perlu Anda hindari yaitu mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Coba tekan tempe secara perlahan, dan pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah karena akan cepat busuk.
3. Aroma jamur menyengat
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.
Tetapi tempe yang bagus akan mengeluarkan aroma yang tidak menyegat atau sangit.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya, kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.
Artikel Telah Ditayangkan di nakita.grid.id dengan Judul, Bisa Berakibat Fatal! Jangan Lagi Memasak Tempe dengan Cara Digoreng Jika Tak Ingin Pencernaan Kena Masalah