SajianSedap.com - Jahe adalah tanaman yang telah digunakan untuk mengobati penyakit selama ribuan tahun.
Jahe tidak hanya merupakan tambahan yang lezat untuk memasak karena rasanya yang pedas dan unik, tetapi juga bagus untuk kesehatan Anda.
Ini berkat kandungan jahe lebih dari 100 senyawa aktif, seperti gingerol, shogaol, zingiberene, dan zingerone.
Jahe bisa digunakan untuk membuat obat-obatan kecil di rumah.
Seperti merebus sup jahe untuk melawan flu, jus jahe untuk mengobati perut kembung pada ibu hamil, dll.
Jika selama ini jahe hanya dikonsumsi dengan air rebusan atau jusnya, ada cara lain yang bisa Anda coba mulai hari ini.
Caranya dengan mengonsumsi mentah-mentah bumbu dapur ini.
Meski yang terpikirkan rasa pedasnya, itu tidak sepedas itu dan justru memberi rasa hangat untuk tubuh.
Nah, berikut ini manfaat jahe untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan jika rutin mengonsumsinya.
Manfaat Jahe untuk Kesehatan
1. Mencegah kerusakan sel
Akar jahe memiliki salah satu tingkat antioksidan tertinggi dibandingkan dengan makanan lain, kata Chika Anekwe, MD, MPH, seorang dokter obat obesitas di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston.
Hanya buah delima dan buah beri kaya antioksidan lainnya yang melampauinya.
Antioksidan mencegah stres oksidatif, suatu proses yang berhubungan dengan penyakit seperti kanker, diabetes, dan stroke.
Stres oksidatif terjadi ketika ada terlalu banyak radikal bebas, molekul yang diproduksi secara alami oleh proses metabolisme, di dalam tubuh.
Antioksidan menstabilkan radikal bebas dan mencegah stres oksidatif, sehingga melindungi tubuh dari penyakit.
Sebuah studi kecil tahun 2017 menguji efek antioksidan jahe pada pasien kanker yang menerima kemoterapi.
Mereka yang menerima ekstrak jahe setiap hari memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi dan tingkat stres oksidatif yang lebih rendah daripada kelompok plasebo.
2. Mengurangi peradangan
Jahe juga bertindak sebagai anti-inflamasi berkat sifat antioksidannya. Kelebihan radikal bebas dapat menyebabkan peradangan, respons kekebalan alami tubuh Anda terhadap benda asing yang berbahaya.
Biasanya, peradangan hilang begitu tubuh Anda memperbaiki dirinya sendiri. Tapi, ketika Anda mengalami stres oksidatif, itu bisa menyebabkan peradangan kronis.
Ini menyebabkan tubuh Anda merusak sel, jaringan, dan organ yang sehat. Peradangan kronis dapat menyebabkan penyakit seperti serangan jantung atau nyeri kronis seperti radang sendi.
Sebuah penelitian besar tahun 2001 yang dilakukan pada pasien dengan osteoarthritis di lutut menemukan bahwa 63% dari mereka yang mengonsumsi ekstrak jahe dua kali sehari selama enam minggu mengalami pengurangan nyeri lutut akibat peradangan, dibandingkan dengan 50% untuk kelompok kontrol.
3. Mengobati mual
Salah satu manfaat jahe yang paling terkenal adalah membantu gejala mual dan muntah. Jahe mengandung senyawa yang disebut gingerol, dikenal untuk meningkatkan motilitas lambung, perjalanan makanan melalui tubuh, dan menekan kejang otot.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ini dapat membantu menenangkan perut dan mengurangi gejala mual dan muntah.
Jahe juga merupakan obat herbal yang aman dan efektif untuk ibu hamil yang mengalami morning sickness.
Sebuah penelitian kecil tahun 2009 menguji efektivitas kapsul jahe pada wanita hamil yang mengalami mual dan muntah.
Wanita hamil yang mengonsumsi empat kapsul jahe 250mg setiap hari selama empat hari mengalami lebih sedikit mual dan muntah dibandingkan wanita yang menerima plasebo.
4. Meringankan nyeri haid
Jahe juga dapat bertindak sebagai obat untuk kram menstruasi. Jahe, menekan produksi bahan kimia yang membuat rahim Anda berkontraksi, menyebabkan rasa sakit.
Dalam sebuah studi tahun 2015, para ilmuwan meninjau penelitian sebelumnya yang melihat efek jahe pada nyeri haid dan menyimpulkan bahwa 750 hingga 2000mg bubuk jahe dapat membantu meredakan rasa sakit selama tiga hingga empat hari pertama siklus menstruasi.
5. Dapat mengatur kadar gula darah
Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada orang dengan diabetes dengan meningkatkan pengambilan glukosa dalam sel otot tanpa insulin.
Sebuah studi kecil tahun 2015 dalam jurnal Iran menguji efek jahe pada mereka yang menderita diabetes tipe 2.
Ditemukan bahwa mengonsumsi 2g bubuk jahe per hari meningkatkan indikator gula darah.
Studi lain dari 2018 menemukan bahwa mengonsumsi kapsul jahe mengurangi kadar glukosa darah pada wanita dengan diabetes gestasional.
6. Dapat mengobati gangguan pencernaan
Jahe merangsang enzim pencernaan yang bertanggung jawab untuk memindahkan makanan ke seluruh tubuh lebih cepat, yang mencegah gas. (Ini) membantu tubuh memecah gas dan membuang gas lebih efektif," kata Ankewe.
Sebuah studi kecil tahun 2008 di jurnal Eropa menguji efek jahe pada orang sehat. Para peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi jahe mempercepat pengosongan lambung, proses di mana makanan meninggalkan lambung dan memasuki usus kecil, dan mendorong lebih banyak kontraksi antral, yang diperlukan untuk memecah dan mencerna makanan.
Artikel ini telah tayang di Insider dengan judul 6 science-backed health benefits of ginger and how to add it to your diet