Sajiansedap.com - Apakah anda suka madu?
Madu adalah salah satu minuman yang paling jadi favorit semua orang.
Cara olahnya juga sangat gampang dan tidak ribet loh.
Namun ada hal yang wajib anda ketahui.
Hal ini berkaitan dengan cara menyimpan madu.
Jadi tidak bisa main sembarangan simpan ya.
Sangat tidak dianjurkan menyimpan madu di kulkas.
Efek samping yang siap mengintai tidak main-main.
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Cara Simpan Madu yang Baik
Madu merupakan salah satu produk yang tahan lama.
Madu bahkan bisa tetap berada dalam kondisi baik selama bertahun-tahun jika disimpan dengan cara yang baik.
Hal tersebut disebabkan kandungan gula di dalamnya, sehingga madu bahkan bisa dibilang tak memiliki masa kedaluarsa sama sekali.
Syaratnya, madu harus disimpan dengan cara yang baik. Berikut ini tipsnya:
1. Simpan dalam wadah tertutup
Dilansir dari The Spruce Eats, sebaiknya simpan madu dalam wadah tertutup. Bisa menggunakan wadah aslinya.
Bisa juga jika menggunakan wadah dari plastik atau stoples kaca.
Namun yang pasti, jangan gunakan wadah dari logam untuk menyimpan madu karena bisa terjadi oksidasi.
2. Jangan gunakan kulkas
Menurut Ketua Kelompok Tani (KTH) Sadar Tani Muda Desa Bojongmurni Iyan Supriyadi, madu cukup sensitif terhadap suhu.
“Di suhu tertentu dia akan mengalami kerusakan. Makanya penyimpanan madu itu enggak disarankan di dalam freezer atau di dalam kulkas,” terang Iyan yang juga seorang peternak lebah madu di Desa Bojongmurni, di kaki Gunung Pangrango ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
Cukup simpan madu di suhu ruang yang tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu lembab.
“Karena ketika kita menyimpan dalam waktu yang lama di dalam kulkas itu khawatir akan merusak kandungan yang ada di dalam madu,” imbuh Iyan.
3. Simpan di suhu ruang
Madu bisa jadi malah mengeras ketika disimpan dalam kulkas.
Jika sudah begitu, akan agak sulit untuk menggunakan madu dalam waktu cepat karena Anda harus menghangatkannya dulu agar madu bisa kembali cair.
Maka dari itu, lebih baik simpan madu dalam suhu ruang. Jika suhu di tempat tinggal Anda cenderung hangat atau bahkan panas, maka cari tempat yang paling dingin di dapur Anda.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
4. Hindari sinar matahari
Selain itu, Iyan juga menyarankan untuk menyimpan madu di area dapur yang terhindar dari sinar matahari langsung atau pun sumber panas lainnya, seperti kompor.
Pasalnya, ia beberapa kali mengalami kejadian tak enak ketika tak sengaja menyimpan madu yang terkena sinar matahari langsung.
“Ketika dia terkena terik matahari itu sering ada reaksi. Dia akan berbuih atau bergas. Pernah juga saya kejadian beberapa kali sampai meledak,” pungkas Iyan.
5. Hindari kontaminasi dengan cairan
Selain itu, hindari juga kontaminasi madu dengan cairan apa pun. Simpan madu dalam wadah yang tertutup rapat. Gunakan juga sendok yang kering setiap kali Anda ingin mengambil madu.
Air sedikit saja akan bisa menyebabkan reaksi fermentasi pada madu.
Fermentasi pada madu nantinya akan menghasilkan mead.
Proses tersebut akan mengurangi kualitas madu.
Cara Bedakan Madu Asli dan Oplosan
Di luar sana memang banyak pedagang yang menjual madu.
Namun, jangan sampai Anda malah beli madu oplosan.
Melansir Nakita.ID, ada 3 cara membedakan madu asli dan palsu yang bisa dilakukan secara mandiri.
Cara ini dibagikan oleh Guru Besar di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS.
Tiga cara tersebut di antaranya dengan melakukan uji buih, uji larut dan uji keruh.
Diberitakan Kompas.com, cara melakukan uji buih adalah dengan memasukkan 30 ml sampel madu ke dalam botol atau gelas kecil.
Baca Juga: Resep Kacang Balut Keju Pedas, Sajian Serba Kacang Gurih yang Bikin Betah Ngemil!
Kocok sampel tersebut sebanyak 10-15 kali, kemudian didiamkan selama lima menit dan amati.
Jika terdapat buih yang berbentuk kecil-kecil dan lama menghilangnya, maka madu dianggap asli.
Selanjutnya cara melakukan uji larut dengan melarutkan sampel madu sebanyak 30 ml ke dalam gelas beisi air dingin dengan ketinggian dari mulut gelas 5-10 sentimeter.
Pengamatan dilakukan dengan cara melihat keadaan madu sesaat setelah mencapai dasar gelas.
Jika segera terjadi pencampuran, maka madu dianggap palsu.
Namun jika madu tidak langsung bercampur dengan air maka madu dianggap asli.
Sementara cara melakukan uji keruh adalah mencampur 30 ml sampel madu dengan 200 ml air di dalam gelas kaca bening, lalu aduk hingga tercampur merata.
Baca Juga: Bisa Sarapan Enak Di Hotel Tidak Sampai Rp 100 Ribu, Begini Caranya
Sampel yang telah dicampur dengan air kemudian diamati, apakah berwarna keruh atau tidak.
Letakkan kertas berwarna putih di belakang gelas agar lebih mudah diamati.
Bila warna larutan tersebut keruh, maka madu dianggap asli, tapi jika berwarna bening, maka madu dianggap palsu.
Selain dengan 3 cara uji itu, madu yang baik memiliki kadar air maksimal 22 persen.
Pengukuran kadar air madu dapat dilakukan menggunakan alat refraktometer dengan brix 50-100.
Di samping itu melansir NDTV Food, cara membedakan madu murni dan campuran atau oplosan bisa dengan membalurkan sedikit madu di ibu jari.
Madu murni memiliki tekstur kental dan lengket sehingga tak mudah menetes meskipun dibalurkan ke ibu jari.
Mengetes keaslian madu juga bisa dilakukan dengan cara membakarnya.
Ambillah sebatang korek api kering lalu celupkan ke dalam madu.
Nyalakan korek api tersebut dengan menyulutnya ke api.
Jika korek tersebut menyala, maka selamat karena madu yang Anda miliki adalah madu murni.
Cara terakhir yakni dengan mencampurkan satu sendok makan madu dengan 2-3 tetes larutan cuka.
Jika campuran berbusa, ada kemungkinan besar madu tersebut adalah madu campuran.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, 5 Cara Simpan Madu yang Baik, Jangan Taruh di Kulkas