SajianSedap.com - Siapa yang suka makan tahu?
Semua pasti setuju kalau tahu jadi salah satu lauk favorit di meja makan.
Bahkan tahu juga sering ludes di warung warteg langganan.
Mengolah tahu juga tidak sulit.
Mau digoreng atau ditumis bersama sayuran, tahu tetap enak dinikmati.
Bukan cuma bikin perut kenyang, tahu juga memiliki ragam manfaat.
Salah satunya bisa mencegah beragam penyakit.
Bisa-bisa BPJS Kesehatan tidak terpakai kalau seisi rumah doyan makan tahu.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Manfaat Tahu untuk Mencegah Penyakit Jantung
Dilansir dari Medical News Today, ternyata tahu dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung.
Isoflavonn dalam kedelai dapatmembantu mengurangi kadar kolesterol "jahat" LDL.
Meskipun demikian, tahu tidak meningkatkan kadar kolesterol HDL atau "baik".
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai setiap hari dapat menurunkan penanda risiko penyakit kardiovaskular, termasuk berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan kolesterol total.
FDA telah menetapkan 25 g protein kedelai sehari sebagai asupan minimum yang diperlukan untuk memengaruhi kadar kolesterol.
Mengkonsumsi tahu sebagai alternatif protein hewani dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL.
Hal ini dalam jangka panjang juga dapat mengurangi risiko aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Jadi bagi Anda yang punya kadar kolesterol tinggi, Anda disarankan untuk mengonsumsi tahu.
Anda bisa memasaknya dengan cara yang lebih sehat.
Salah satunya dengan cara dikukus.
Manfaat Tahu Lainnya
Selain dapat mencegah penyakit jantung, tahu juga memiliki beberapa manfaat berikut.
1. Bermanfaat bagi penderita diabetes
Anda menderita diabetes?
Mulai sekarang coba rutin mengonsumsi tahu.
Orang dengan diabetes tipe 2 sering mengalami penyakit ginjal.
Hal ini menyebabkan tubuh mengeluarkan protein dalam jumlah berlebihan dalam urin.
Bukti dari satu penelitian menunjukkan bahwa mereka yang hanya mengonsumsi protein kedelai dalam makanan mereka mengeluarkan lebih sedikit protein daripada mereka yang hanya mengonsumsi protein hewani.
Para peneliti mengusulkan bahwa ini bisa bermanfaat bagi pasien dengan diabetes tipe 2.
2. Memperkuat fungsi ginjal
Protein, dan khususnya protein kedelai, dapat meningkatkan fungsi ginjal.
Kondisi ini dapat bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal.
Satu analisis meta dari sembilan percobaan menunjukkan efek positif dari kedelai pada beberapa biomarker dari mereka yang menderita penyakit ginjal kronis.
Hal ini diduga karena kandungan proteinnya.
Namun selain itu juga bisa jadi terpengaruh karena kadar lipid dalam darah.
3. Mencegah kanker payudara
Beberapa penyelidikan klinis dan eksperimental telah menyarankan bahwa genistein, isoflavon utama dalam kedelai, memiliki sifat antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Ada bukti yang berkembang bahwa asupan kedelai secara teratur dapat mengurangi kekambuhan kanker payudara.
Namun, buktinya belum cukup kuat untuk merekomendasikan kedelai kepada semua penderita kanker payudara.
Diharapkan kedepannya ada penelitian lebih lanjut mengenai efek kedelai untuk mencegah kanker payudara.