SajianSedap.com - Orang Indonesia memang pada suka banget dengan makanan yang pedas ya.
Makanya, banyak banget orang yang hobi makan dengan sambal.
Makan dengan sambal memang bisa bikin lahap.
Nah, makanya banyak ibu-ibu di rumah yang suka bikin sambal sendiri di rumah.
Biasanya saat bikin sambal kita akan menggunakan bawang dan beberapa bahan lainnya.
Namun, baiknya kalau Anda bikin sambal, Anda wajib perhatikan bahan yang Anda gunakan.
Sebab jangan sampai Anda bikin sambal dengan campuran bahan ini.
Kalau Anda pakai campuran bahan ini bisa berikan efek buruk yang bikin nyesel seumur hidup loh.
Wah kira-kira apa saja ya bahan tersebut? Yuk kita cari tahu!
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Stop Bikin Sambal dengan Campuran Bahan Ini
Sambal ternyata tak boleh campur 2 bahan ini.
Efeknya bisa mengerikan banget kalau masih juga ngeyel.
Berikut 2 bahan yang pantang dicampurkan saat membuat sambal!
1. Minyak Bekas Goreng
Sambal memang tak bisa dipisahkan dari minyak.
Untuk sambal terasi, biasanya kita menggoreng dulu bawang, cabai, tomat hingga terasinya dalam minyak panas.
Baru kemudian diulek.
Sambal bawang yang tenar belakangan juga dibuat mentah lalu hanya disiramkan minyak goreng panas di atasnya.
Baca Juga: Mari Ramaikan Ngumpul Di Akhir Pekan Dengan Menghadirkan Resep Sate Cireng Sambal Kacang Ini
Hasilnya, sambal terasa segar karena aroma bawang dan cabai yang khas tapi juga nikmat di lidah.
Nah, minyak ini juga memainkan peranan penting untuk membuat sambal lebih enak, lo.
Karena itu, banyak orang sengaja menggunakan minyak sisa goreng ayam untuk membuat sambal.
Tujuannya, aroma dan rasa ayam goreng yang tertinggal dalam minyak memberikan cita rasa nikmat pada sambal.
Sambal pun jadi makin nikmat.
Tapi ternyata, hal tersebut bisa jadi langkah yang salah, lo.
Soalnya, minyak yang digunakan untuk menggoreng ayam biasanya sudah berubah menjadi minyak trans.
Pasalnya, untuk menggoreng ayam, biasanya kita menggunakan temperatur tinggii.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Nah, di atas penggorengan, temperatur tinggi mempercepat perubahan minyak yang tadinya bersifat cis (tidak berbahaya), menjadi trans (berbahaya).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minyak trans akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan.
Seperti meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), dan meningkatkan rasio total kolesterol.
Kolesterol LDL ini merupakan kolesterol jahat.
Minyak pun menjadi berisiko jika digunakan lagi.
2. Terasi Oplosan
Ya, ayam goreng paling sering ditemani dengan sambal terasi nikmat.
Rasanya, keduanya sudah jadi teman baik sejak lama.
Tapi, tahukah Anda kalau sambal terasi bisa jadi berbahaya kalau kita tak tahu asal muasalnya?
Baca Juga: Resep Ikan Goreng Sambal Petai, Menu Serba Ikan Dengan Balutan Sambal yang Begitu Nikmat
Soalnya, belakangan banyak ditemukan terasi oplosan yang berbahaya banget bagi tubuh.
Tahun 2017 lau, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.
Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.
Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.
Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.
Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.
Nah, terasi dengan pewarna ini sebenarnya mudah kita kenali bedanya.
Di antaranya adalah tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.
"Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang. Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.
Baca Juga: Resep Sambal Bajak, Si Menu Pelengkap yang Tak Boleh Sampai Terlewatkan
Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual tersebut berwarna coklat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.
"Keras untuk melempar kaca pecah ini," kata Suherman sambil memegang terasi berhodamin yang sudah lama.
Karena itu, proses pemilihan terasi juga penting Anda lakukan di pasaran, lo.
Terasi yang baik kualitasnya, pasti membuat masakan jadi semakin meningkat cita rasanya.
Terasi yang berkualitas baik adalah terasi yang aromanya segar.
Kalau terasi udang, aroma udangnya juga harus terasa.
Dari sudut penampilan, warnanya terlihat alami, agak kusam dan tidak warna merah cerah.
Warna terasi yang terlalu cerah bisa merupakan tanda bahwa warnanya tidak alami.
Warna masakan pun terkadang menjadi tidak cerah atau kusam karena pemakaian terasi yang tidak baik.
Baca Juga: Resep Sambal Goreng Kentang Cabai Hijau Enak Ini Memang Paling Nikmat Untuk Pelengkap Makan Malam
Pertimbangan lain dalam memilih terasi, terasi harus kering, tidak basah.
Terasi yang basah akan mudah tercemar jamur dan aman untuk dimakan.
Cara Simpan Cabai
Beginilah cara menyimpan cabai dengan benar supaya awet hingga 3 Bulan.
Pisahkan cabai dengan tangkainya
Begitu membeli cabai di pasar dan berniat untuk menyimpannya, sebaiknya segera pisahkan cabai dengan tangkainya.
Selain itu, pisahkan juga cabai yang masih berkualitas baik dengan cabai yang sudah busuk atau cabai yang sudah jelek.
Jika tidak dipisahkan, cabai yang busuk bisa ‘menularkan’ ke cabai yang masih bagus sehingga cabai cepat membusuk.
Jangan mencuci cabai
Karena dibeli di pasar, banyak ibu rumah tangga yang langsung mencuci cabai untuk membersihkannya dari kotoran dan bakteri.
Namun, mencuci cabai sebelum disimpan ternyata justru dapat membuat cabai lebih cepat membusuk.
Jadi, sebaiknya cukup mengelap cabai dengan tisu dan baru cuci cabai sebelum akan digunakan untuk masak.
Menyimpan cabai
Cara menyimpan cabai yang benar adalah dengan menaruh di wadah tertutup yang sudah dialaskan tisu pada bagian bawah dan sekelilingnya.
Tata cabai di dalam wadah supaya tidak terlalu penuh lalu taruh bawang putih yang sudah dikupas di dalamnya.
Bawang putih berfungsi sebagai anti bakteri yang dapat menjaga kualitas cabai agar tidak membusuk karena adanya bakteri.
Terakhir, tutup wadah dengan rapat dan simpan di dalam kulkas bagian bawah atau biasa disebut sayur box.
Baca Juga: Resep Sambal Terasi Wijen, Menu Pelengkap Sedap yang Pas Disantap Dengan Menu Apa Saja!
Artikel ini telah tayang di GridPop.id dengan judul, Satu Indonesia Salah Besar, Ternyata Bikin Sambal Terasi Tak Boleh Dicampur 2 Bahan Ini, Bahayanya Tak Main-main Jika Ngeyel Dilanggar!