Merinding Banget! Remaja Ini Tewas Setelah Otaknya Digerogoti Cacing Pita, Makanan Ini yang Jadi Biang Keroknya, Gak Nyangka

By Marcel Mariana, Sabtu, 21 Mei 2022 | 14:50 WIB
Cacing pita gerogoti tubuh remaja ini (Tribun Medan)

Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu pecinta daging?

Pasti tidak asing dengan daging satu ini.

Daging babi memang terkenal jadi favorit semua orang.

Daging babi pun bisa diolah dengan berbagai cara olahan agar lebih terlihat lezat.

Namun, mengonsumsi daging babi sebagai makanan haruslah dengan cara yang tepat loh.

Jika kita salah olah, akan berakibat fatal bagi kesehatan.

Seperti yang dialami remaja 18 tahun ini.

Nasibnya sangat buruk hingga ditemukan hal tak terduga di tubuhnya.

Berikut ini ulasan lengkap untuk anda.

Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights

 

Kerap Mengonsumsi Ding Babi Setengah Matang

Tewasnya remaja ini amat mengenaskan yakni lantaran diduga konsumsi daging babi setengah matang.

Remaja yang tak diketahui namanya ini awalnya mengalami kejang-kejang lantas pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit ESIC Medical College and Hospital, India.

Dr. Nishanth Dev dan Zaffar Abbas yang menanganinya mengatakan jika remaja itu tiba di UGD dengan kondisi matasebelah kanan pasien bengkak.

Dokter segera melakukan pemeriksaan MRI dan mendapati ada masalah serius di tubuh pasien tepatnya dibagian otak.

Otak remaja itu mengalami apa yang namanya kondisi neurocysticercosis.

Kondisi neurocysticercosis yang terjadi pada pasien ini disebabkan adanya ratusan parasit cacing pita yang bersarang di organ otaknya.

Ratusan cacing pita itu menggerogoti dan menginfeksi otak pasien.

Baca Juga: Memprihatikan Banget! Remaja Ini Tewas Dengan Otak Digerogoti Ratusan Cacing Pita, Ternyata Makanan Ini Jadi Pemicunya, Gak Nyangka

Hal ini menyebabkan bagian korteks serebral hingga bagian otak kecil pasien mati.

Melihat banyaknya jumlah parasit dalam tubuh pasien dan lokasi bersarang, dokter memutuskan untuk merawat pasien dengan pemberian obat anti-inflamasi, anti-epilepsi secara rutin.

Pemberian obat dengan anti-parasit tidak dilakukan karena akan berdampak pada pembengkakkan dan pendarahan dalam pada organ otak.

Dua minggu jalani perawatan secara intensif, para dokter menyatakan bahwa nyawa pasien sudah tidak bisa ditolong.

Hal ini karena infeksi cacing pita ini ternyata tak bisa dihentikan.

Peristiwa mengenaskan yang dialami oleh remaja berusia 18 tahun ini pun jadi viral di media sosial.

Melansir laman berita Daily Mail, kisah kematian remaja berusia 18 tahun ini telah dibagikan sebanyak 71 ribu kali dengan ratusan komentar.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

 Baca Juga: Bak Cacing Kepanasan! Ayah Rojak Dihujat Hingga Diskakmat Nagita Slavina Langsung, Ayu Ting Ting Ikutan: Apa Untungnya Dibales?

Neurocysticercosis sendiri adalah kondisi medis yang sampai detik ini masih belum ditemukan obatnya.

Tanpa kita sadari, ketika memesan steak atau pun burger, banyak orang yang lebih menyukai jika dagingnya dibuat setengah matang atau agak mentah supaya tidak keras digigit.

Padahal, daging yang tidak dimasak dengan matang benar bisa berbahaya bagi kesehatan. " Daging mentah masih mengandung bakteri dan berbahaya bagi kesehatan," kata pakar keamanan pangan Jeff Nelken.

Bakteri, seperti salmonella atau E.coli, bisa saja terdapat di dalamnya.

Meski produsen makanan atau restoran yang menjual olahan daging mentah memiliki jaminan akan kebersihan dalam pengolahannya, bakteri bisa saja masuk ke dalam makanan selama proses produksi.

Menurut Nelken, selama ini banyak orang berpikir hanya daging ayam saja yang kurang aman saat dikonsumsi dalam keadaan mentah.

Kenyataannya, unggas memang berisiko lebih tinggi mengandung salmonella.

Tapi, daging babi dan sapi memiliki risiko lebih besar mengandung bakteri E.coli.

Orang yang mengalami keracunan makanan karena bakteri dapat mengalami diare bercampur darah, kram perut dan muntah selama seminggu.

Baca Juga: Resep Nasi Merah Bakar Cakalang Enak Ini Bikin Tak Ada yang Mau Melewatkan Makan Siang

Cara Aman Konsumsi Daging Setengah Matang

Cara paling aman untuk mengonsumsi daging adalah memanaskannya agar semua bakteri di dalamnya mati.

Daging babi dan sapi harus dimasak dengan suhu minimal 62 derajat celcius.

Sementara daging unggas perlu dimasak dengan suhu 73 derajat celcius.

Walau kebanyakan kasus keracunan makanan akan sembuh, tetapi pada kasus infeksi E.coli yang parah dapat mengganggu fungsi ginjal.

Banyak orang mengabaikan risiko mengonsumsi daging mentah karena menganggap rasanya yang sepadan dengan risikonya.

Jika ingin mengonsumsi daging yang diolah setengah matang, belilah dari restoran yang reputasinya baik.

Saat ingin mengonsumsi daging sapi mentah sebaiknya kita memilih steak dengan kematangan rare daripada burger dengan tingkat kematangan undercooked.

"Daging burger biasanya mengalami proses penggilingan yang dapat menyebarkan bakteri pada permukaan daging di seluruh produk," tambah Nelken.

Nelken juga menyarankan kita untuk menghindari tiram yang dikonsumsi dalam kondisi mentah.

Baca Juga: BERITA POPULER : Cara Diet Roy Marten Di Usia 70 Tahun Sampai Cara Mencuci Handuk Jadi Tampak Baru dengan Air Hangat

Manfaat Rebus Daging Bersama Sendok

Akhir-akhir ini beredar video merebus daging bersama sendok stainless di TikTok maupun Instagram.

Konon, teknik tersebut bisa membuat daging lebih cepat empuk.

Benarkah demikian?

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen membenarkah hal tersebut.

Menurutnya, merebus daging bersama dengan sendok bisa membuat daging lebih empuk.

Sendok yang direbus di dalam air bersama daging akan berperan sebagai penghantar panas.

“Sendok itu bahan metal, jadi mempertahankan konsistensi suhu air rebusan,” jelas Tan pada Kompas.com, Sabtu (1/5/2021).

Baca Juga: Semalaman Iseng Oles Parutan Jahe ke Kaki, Ibu-ibu ini Sujud Syukur Pagi-pagi Penyakitnya Langsung Sembuh Tanpa Balur Minyak Angin

Tan juga menegaskan bahwa tak ada pengaruh dalam hal gizi daging atau pun kesehatan manusia jika merebus daging bersama dengan sendok.

“Sebenarnya sendoknya sendiri kan bahannya sama dengan panci. Jadi enggak masalah,” pungkasnya.

Namun, hal berbeda diungkap Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Stefu Santoso.

Chef Aprez mengatakan bahwa hal tersebut hingga kini belum bisa dibuktikan benar atau salah.

“Secara logika saya belum pernah membuktikan merebus daging dengan sendok membuat daging lebih empuk,” kata Stefu ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/5/2021).

Namun menurutnya, praktik ini dianggap kurang bagus dalam hal kebersihan makanan.

“Karena kita kan merebus logam ya. Jadi kita kayak makan kuah logam ya,” sambung Stefu.

Baca Juga: Selamat Tinggal pada Asam Urat, Kakek ini Sujud Syukur Lepas dari Penyakit Menahunnya Cuma dengan Sarapan Pakai ini, Dijamin Gak Kambuh Lagi!