Flu, staph, strep, e-coli, dan jamur bisa berkembang di sikat gigi yang jarang diganti. Ini juga bisa saja menular ke anggota keluarga yang lain.
Sebaliknya, jika terbiasa menyimpan sikat gigi di tempat yang sama dengan anggota keluarga lain, sikat gigi kita juga berpotensi menangkap virus dan bakteri dari sikat gigi mereka.
Karena itu, kamu perlu rutin mengganti sikat gigi.
2. Bau mulut
Sikat gigi dapat menjadi alat yang paling efektif untuk melawan kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Tetapi sikat gigi paling bagus dan mahal sekalipun pada akhirnya tetap perlu diganti.
Melansir laman Oregon City Dentistry, sikat gigi yang sering digunakan akan mulai menunjukkan keausan ketika bulu sikatnya mulai rusak.
Bulu sikat yang sudah tua akan kurang efektif menghilangkan plak dan bakteri di mulut.
Kondisi ini ternyata dapat menyebabkan bau mulut. Oleh karena itu, coba cek sikat gigi kamu.
Bisa jadi bau mulut yang dialami karena jarang mengganti sikat gigi.
3. Merusak gusi
Peradangan gusi atau gingivitis adalah istilah medis untuk infeksi gusi yang berkaitan dengan plak.
Ketika menggunakan sikat gigi lama, plak pada gigi cenderung tidak bisa bersih dengan maksimal.
Plak yang dibiarkan lama-kelamaan akan berubah menjadi karang gigi.
Hal ini menyebabkan penumpukan mineral, dan pada akhirnya merusak gusi kita.
Gingitivis yang tidak terobati dalam waktu cukup lama dapat menyebabkan gusi perlahan terpisah dari gigi.
Bahkan, kondisi itu juga bisa membuat kita kehilangan gigi akibat infeksi. (*)
Artikel ini telah tayang di wiken.grid.id dengan judul Harus Diperhatikan, Ganti Sikat Gigimu 3 Bulan Sekali atau Bahaya Ini Mengintai Mulut dan Gusi!