SajianSedap.com - Penggunaan AC saat tidur memang dimaksudkan supaya badan jadi nyaman.
Soalnya, hawa dingin AC bisa bikin tidur nyeyak walau suhu udara sedang panas.
Tapi, pernahkah Anda merasakan tubuh tetap berkeringat walau sudah pakai AC?
Rasanya sebenarnya sudah cukup dingin, tp entah mengapa masih ada saja bagian-bagian tubuh yang basan karena keringatan.
Besoknya saat bangun, baju juga tak jarang jadi basah kuyup.
Nah, kalau hal ini Anda alami, Anda harus waspada.
Solanya, tubuh keringetan walau sudah pakai AC bisa jadi gejala penyakit serius ini, lo.
Kenapa Berkeringat Saat Tidur?
Apakah Anda sering berkeringat saat tidur di malam hari?
Padahal, kamar kita sudah pakai AC yang dingin.
Namun, tetap saja setelah bangun tidur keringat membanjiri seluruh tubuh sampai baju kita basah.
Ternyata, kondisi ini dinamakan hyperhydrosis atau keringat berlebih.
Berkeringat di malam hari tentunya tidak nyaman sebab kita jadi tidak bisa tidur, rasanya ingin segera mandi dan mengganti baju.
Melansir dari WebMD, berikut ini adalah sejumlah penyebab berkeringat saat tidur.
1. Menopause Saat wanita mulai memasuki masa menopause, biasanya akan terjadi hot flash. Gejalanya yakni, merasa hangat secara tiba-tiba, biasanya terasa di wajah, leher, dan dada sehingga mengeluarkan banyak keringat.
2. Infeksi Ada sejumlah infeksi yang paling sering dikaitkan dengan kondisi berkeringat di malam hari.
Diantaranya tuberculosis (TB), infeksi bakteri seperti endokarditis (radang katup jantung), osteomielitis (radang pada tulang), serta gejala HIV. 3. Kanker Tidak menutup kemungkinan, berkeringat di malam hari juga bisa menjadi salah satu gejala penyakit kronis seperti kanker.
Beberapa jenis kanker yang dikaitkan dengan kondisi tersebut adalah limfoma.
Kanker limfoma sering disebut kanker kelenjar getah bening.
Meski begitu, kita tidak bisa mengidentifikasi kanker hanya dilihat dari keringat saja.
Disamping keringat berlebih, ada juga gejala lainnya yang perlu diperhatikan untuk mendeteksi kanker.
4. Efek samping pengobatan
Obat antidepresan biasanya dapat menyebabkan keringat berlebih.
Selain itu, obat penurun demam, seperti aspirin dan acetaminophen, terkadang menyebabkan keringat. 5. Hipoglikemia Gula darah rendah atau hipoglikemia juga bisa memicu keringat berlebih di malam hari. Orang yang mengonsumsi insulin atau obat diabetes oral mungkin mengalami hipoglikemia yang disertai dengan keringat. 6. Kondisi neurologis
Meski jarang terjadi, kondisi neurologis yang berkaitan dengan fungsi saraf-saraf dalam tubuh juga menyebabkan keringat berlebih.
Misalnya disreflexia otonom, syringomyelia pasca trauma, stroke, dan neuropati otonom.
Jangan Taruh AC di Posisi Ini
Sebagian besar orang meletakkan AC di kamar tidur.
Meletakkan AC di kamar tidur bertujuan supaya penghuni rumah merasa nyaman dan mengoptimalkan waktu istirahatnya.
Namun, tahukah Anda bahwa ternyata sebaiknya tidak sembarangan menempatkan AC.
Salah menempatkan AC justru bisa mengganggu kesehatan tubuh, diantaranya menyebabkan lumpuh wajah.
Lumpuh wajah atau sering dikenal dengan Bell's Palsy dicirikan dengan wajah kaku, membeku, hingga lama-lama sulit digerakkan.
Bell's Palsy sering kali terjadi secara tiba-tiba dan biasanya timbul rasa nyeri di belakang telinga yang mendahului kelumpuhan tersebut satu atau dua hari sebelumnya.
Bell’s Palsy sendiri merupakan kelainan yang umum terjadi pada semua usia mulai dari bayi hingga remaja dan orang tua.
Melansir Grid Health, kontak langsung antara wajah dengan kipas angin atau AC bisa menyebabkan Bell's Palsy.
Oleh karenanya, penting bagi Anda mengetahui cara peletakan AC yang benar untuk mencegah mengalami lumpuh wajah.