Catat 6 Ciri-ciri Bantal Harus Segera Diganti Kalau Mau Keluarga Gak Sakit-sakitan! Salah Satunya Kelihatan Pas Bangun Tidur

By Virny Apriliyanty, Kamis, 3 November 2022 | 18:40 WIB
Ciri-ciri bantal yang harus segera diganti ternyata bisa dilihat dari hal ini ()

SajianSedap.com - Banyak orang salah mengira. Dipikirnya bantal bisa dipakai seumur hidup tanpa perlu diganti. Nyatanya, bantal juga harus diganti secara berkala, lo. Nah, berikut ini ciri-ciri bantal harus diganti. Salah satunya bisa kita lakukan dengan tes lipat berikut ini. Kalau tidak lulus tes lipat ini, segera buang bantal demi kebaikan bersama, ya. Ciri-ciri Bantal Sudah Harus DigantiBantal menjadi benda yang penting dan dibutuhkan banyak orang ketika tidur.Ini karena bantal yang baik dapat menopang leher dan kepala kita sehingga membuat tidur kita jadi lebih nyenyak.Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bantal dapat menjaga tulang belakang manusia berada pada posisi normal selama tidur.Sebaliknya, banyak dengan kondisi yang tidak layak dapat merusak hari serta bisa membuat anggota tubuh kita menjadi sakit.Sebab, ternyata bantal juga punya tanggal kedaluwarsa seperti makanan, lo.

Baca Juga: Bangun Tidur Auto TAKJUB Sama Efeknya, Baru Semalam Iseng Meletakkan 3 Benda Ini Di Bawah Bantal, Tubuh Langsung Merrasakan Perubahan Dahsyat Ini

Ada beberapa tanda yang bisa kita gunakan untuk mengetahui apakah bantal di rumah sudah waktunya untuk diganti.Apa saja? Cari tahu, yuk!1. Tidak Lulus Tes lipatKita bisa mengetahui bantal sudah waktunya diganti dengan menggunakan tes lipat.Caranya, letakkan bantal pada permukaan yang rata dan lipat menjadi dua. Tahan selama 30 detik hingga satu menit, ya.

Ada cara gampang bersihkan bantal yang bau dan penuh noda dijamin bersih bak baru lagi.
Jika bantal tadi bisa kembali bentuk aslinya, artinya kondisi banyal masih bagus digunakan.Sebaliknya, kalau bentuk bantal tidak kembali ke kondisi semula, ini berarti sudah waktunya membeli bantal baru.Dilansir dari Kompas.com, dianjurkan melalukukan tes lipat setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kondisi bantal.2. Bahan dalam Bantal Sudah pada Akhir Masa PakainyaTentu kita semua sudah tahu, bantal memiliki bahan yang berbeda-beda. Begitu pula dengan tingkat kerusakan yang berbda.

Baca Juga: BERITA POPULER : Cara Mencegah Nasi Nempel di Rice Cooker Sampai Cara Mencuci Bantal

Jadi, ini tergantung pada isi atau jenis bantal yang ada di rumah.

Misalnya, bantal jenis busa memori dan lateks dapat bertahan lima sampai 10 tahun, polester enam bulan sampai dua tahun, serta kapas dan wol tiga hingga lima tahun.Ini berarti jika bantal di rumah berbahan poliester, ada baiknya untuk menggantinya maksimal dua tahun sekali.3. Sudah Melewati Tanggal PenggunaanTernyata beberapa bantal sudah dilengkapi dengan stempel tanggal penggunaan, lo.Yap, tanggal penggunaan ini fungsinya sama persis dengan tanggal kedaluwarsa pada makanan.Sayangnya, banyak orang tidak mematuhi tanggal penggunaan bantal seperti tanggal kedaluwarsa, nih.Padahal, kita menghabiskan delapan jam atau lebih dengan bantal, berkeringat bahkan meneteskan air liur setiap malam.Untuk itulah, tanggal penggunaan bantal patut diperhatikan untuk jadi pertimbangan mengganti bantal.4. Kempes dan Tidak BerbentukAyo coba cek lagi bantal di rumah, apakah sudah kempes dan tidak berbentuk?

Baca Juga: Bangun Tidur Auto Dibikin TAKJUB Sama Efeknya, Baru Semalam Iseng Taruh Bawang Putih Di Bawah Bantal Gak Disangka Tubuh Malah Rasakan Perubahan Dahsyat Ini

Jika banyal sudah mulai kempes atau kehilangan kekencangannya, ini berarti sudah waktunya mengganti bantal.Ini karena bantal yang baik harus dapat menopang kepala dan leher dengan sempurna.5. Sakit Leher saat Bangun TidurApakahAnda sering merasa sakit leher saat bangun tidur setiap pagi?Sakit leher saat bangun tidur ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena bantal, lo.Bantal yang baik harus dapat menopang kepala dan leher sehingga berada dalam posisi netral atau garis tengah.Nah, kalau Anda harus melipat bantal menjadi dua bagian untuk mendapatkan kenyamanan, artinya bantal sudah tidak layak digunakan.6. Bersin-Bersin Ketika Bangun TidurTahukah Anda Bersin-bersin ketika bangun tidur bisa jadi tanda bantal minta diganti, lo.Ini karena kemungkinan bantal yang Anda gunakan dipenuhi debu dan tungau sehingga menyebabakan alergi dan bersin-bersin.Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mencoba untuk membersihkannya terlebih dahulu.

Baca Juga: Jijik Kalau Bau Iler, Cara Mencuci Bantal Dacron Gunakan Trik Gampang Ini, Hasilnya Bakal Harum dan Bersih

Nah, jika tetap bersin-bersin, ada baiknya untuk segera mengganti bantal.Bahaya Menaruh Handphone di Atas RanjangSetiap beraktivitas, banyak orang tak bisa lepas dari gadget mereka.Bahkan, ketika sedang makan dan tidur pun tak lepas dari gadget. Padahal idealnya waktu makan dan tidur seharusnya terlepas dari gadget agar tidak mengganggu.Namun tahukah kamu berada di dekat gadget terlalu sering tidak baik untuk kesehatan.Melansir dari laman Boldsky (23/7/2018), tidur di dekat gadget atau menaruh ponsel di bawah bantal bahkan dipercaya meningkatkan risiko tumor otak.Bagaimana hal ini bisa terjadi?Sebagian besar radiasi medan elektromagnetik yang ada pada gadget lah yang disinyalir sebagai penyebab utamanya.The All India Institute of MedicalSciences (AI1MS) di New Delhi, dalam laporannya tahun lalu menyebutkan bahwa orang-orang dengan tumor otak mengalami peningkatan risiko penyakitnya karena berada dekat ponsel lebih dari 45 menit.Risiko ini mengalami peningkatan yang lebih drastis ketika mereka menyimpan gadget di bawah bantal atau dekat tempat tidur.

Baca Juga: Aneh tapi Wajib Dicoba, Bantal Jamuran Bisa Diatasi dengan Air Buah Ini dari Kulkas, Contek Caranya Yuk!

Tak hanya meningkatkan risiko tumor otak, radiasi dari gadget juga sangat tidak baik untuk kesehatan ibu hamil dan janinnya.Dampak radiasi dari gadget beresiko pada orang dewasa, khususnya yang sering memainkan gadget disaat yang tidak semestinya dan terlalu lama.Selain orang dewasa, dampak ini juga berlaku untuk anak anak, yang semestinya tidak dibiarakan selalu memakai gadget di usia dini.