Ternyata Begini Awal Mula Kapan Hari Ayah Nasional Diperingati

By Idam Rosyda, Jumat, 11 November 2022 | 19:10 WIB
sejarah awal mula kapan hari ayah diperingati (freepik/our team)

SajianSedap.com - Kapan hari ayah nasional diperingati?

Hari ayah nasional diperingati 12 November setiap tahun.

Peringatan hari ayah nasional ini terbilang belum familiar dibanding hari ibu.

Tak heran jika peringatan hari ayah nasional kali ini jadi salah satu ajang untuk mempromosikan peringatan satu ini.

Hari Ayah Nasional sendiri berbeda dengan Hari Ayah Sedunia yang diperingati setiap minggu ketiga bulan Juni.

Kendati demikian, keduanya memiliki esensi dan makna yang sama, yakni apresiasi dan penghormatan pada sosok ayah.

Hari Ayah Nasional

Dilansir dari laman Kompas.com (12/11/2021), peringatan Hari Ayah di Indonesia diprakarsai oleh paguyuban lintas agama dan budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Bermula dari PPIP yang merayakan Hari Ibu di Solo, Jawa Tengah dengan mengadakan lomba menulis surat untuk ibu pada 22 Desember 2004.

Di akhir acara, mayoritas peserta bertanya terkait penyelenggaraan lomba serupa untuk ayah.

Namun, saat itu belum ada agenda nasional untuk memperingati Hari Ayah.

Padahal, ayah sebagai bagian dari keluarga juga memegang peranan penting dalam membentuk karakter keluarga.

Baca Juga: Cobat Petik Daun Pegagan Lalu Rebus dan Minum Airnya, Satu Keluarga Ucap Syukur Gak Perlu Keluar Uang untuk Obati Penyakit Kronis Ayah

PPIP pun melakukan audiensi kepada DPRD Surakarta untuk menyusun agenda peringatan Hari Ayah di Indonesia.

Selesai audiensi, tepatnya pada 12 November 2006, PPIP menggelar deklarasi di Pendapi Gede Balai Kota Solo dengan dihadiri ratusan orang dari berbagai kalangan.

Di sisi lain, melalui jaringan PPIP, deklarasi serupa juga diselenggarakan di Maumere, Flores, dan Nusa Tenggara Timur.

Ketua PPIP Gress Raja saat itu menuturkan, Hari Ibu merupakan hari untuk mengenang jasa ibu.

Sementara Hari Ayah Nasional, bertujuan menghargai sosok bapak atau orangtua secara keseluruhan.

"Bapak dan ibu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kita butuh keduanya sebagai keseimbangan kesadaran kita sebagai anak," ungkap Raja.

Dikutip Kompas.com, Prof. Irwanto, Ph.D, seorang psikolog, dalam talkshow bertajuk "Ayah Hebat di Balik Ibu Tangguh" pun mengungkapkan, "zaman berubah, tapi posisi ayah pada umumnya salah kaprah, karena ayah selalu dihubungkan dengan masa lalu.

"Di Indonesia, anggapan bahwa ayah harus bekerja dan ibu mengurus anak masih sangat kental. Padahal, ayah juga memiliki peran penting. Rahmat Hidayat, Co-Founder AyahAsi, dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk "Mematahkan Stigma Ayah dalam Keluarga" berkata bahwa hal ini disebabkan karena ayah sering kali digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan.

Secara tak langsung, mereka jadi menjaga jarak dengan anak.

Dari situlah gambaran sosok ayah yang kaku pun muncul.

Membahas mengenai strigma ayah di Indonesia.

Baca Juga: Serangan Jantung Renggut Nyawa Ayah Angelina Sondakh, Cukup Makan 3 Jenis Ikan Ini Bisa Buat Tubuh Terhindar Dari Penyakit Jantung, Cobain Sekarang

Menurut Rahmat, seorang ayah kerap dilabeli sebagai sosok yang tak mampu mengurus anak dan melakukan pekerjaan rumah.

Selain itu, sikapnya cenderung tegas, galak, dan kasar.

"Yang baik-baik cuma ke ibunya, yang galak-galak ke ayahnya," tambahnya sambil tertawa.

Namun, menurutnya, hal ini bisa terjadi karena laki-laki jarang diajarkan cara mengasuh anak yang baik dan benar.

Mereka lebih sering mencontoh dari orangtua, teman, hingga lingkungan.

Dari situ, laki-laki menerapkan perilaku serupa yang orang lain ajarkan. Rahmat menambahkan, "Tumbuh kembang kita arahnya lebih ke luar rumah, bukan ke dalam rumah. Ada juga adat yang menjaga laki-laki, seperti tidak boleh cuci piring."

Menurutnya, stigma ini bisa dihapuskan kalau semua istri paham bahwa banyak laki-laki yang tak dipersiapkan sebagai seorang ayah.

Mayoritas mereka hanya disiapkan sebagai suami. Laki-laki kerap tak diberi kesempatan untuk belajar.

Akhirnya, saat sudah memiliki anak, laki-laki pun tak siap.

Maka dari itu, agar seimbang, semua pasangan harus mampu saling mengajarkan.

"Harusnya para istri juga paham posisi laki-laki banyak batasan sosialnya. Maka, yaudah deh kita belajar bareng-bareng yuk. Kan harusnya gitu dong, ya."

Dengan begitu, rumah tangga pun akan berjalan baik karena istri dan suami memiliki kesepahaman yang sama.

"Harusnya sih, tidak ada pembagian bad cop dan good cop gitu. Karena begitu jatuh pada aturan keluarga atau kesepakatan, maka harusnya suami dan istri punya satu kata yang sepakat."Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hari Ayah Nasional 12 November: Sejarah, Ucapan, dan Link Twibbon

Baca Juga: Serangan Jantung Jadi Penyebab Suami dan Ayah Angelina Sondakh Meninggal Dunia, Ini Letak Nyeri di Tubuh Jadi Pertanda Gangguan Jantung yang Patut Diwaspadai