Meski pada beberapa kasus keracunan makanan dapat sembuh dengan sendirinya, ini tak boleh disepelekan.
Sebab kondisi ini terkadang juga dapat membahayakan dan membutuhkan penanganan khusus oleh dokter.
Oleh sebab itu patut mewaspadai apa yang menjadi penyebab keracunan makanan terjadi.
Umumnya penyebab terjadinya keracunan adalah makanan yang telah terkontaminasi kuman, seperti bakteri Salmonella, atau racun, misalnya telur atau seafood mentah.
Kontaminasi tersebut dapat terjadi saat makanan melalui proses awal produksi, seperti saat penanaman hingga pengiriman, atau saat sedang diproses untuk dikonsumsi.
Keracunan makanan juga bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi buah dan sayuran yang kotor atau tidak dicuci dengan baik atau tanaman beracun.
Lantas karena ada banyak jenis organisme yang dapat menyebabkan keracunan makanan, gejala dan tingkat keparahan keracunan makanan dapat bervariasi.
Selain itu, jeda waktu antara makan dan munculnya gejala keracunan makanan pada masing-masing orang juga dapat berlainan, yakni bisa beberapa jam hingga beberapa hari.
Meski demikian, sebagian besar keracunan makanan menyebabkan beberapa tanda yang tidak jauh beda.
Berikut ini adalah beragam gejala keracunan makanan yang layak diwaspadai: