Ternyata menjemur di dalam rumah dapat memicu berkembangnya spora jamur Aspergillus Fumigatus.
Dikutip dari Nakita.Id, menurut Profesor David Denning dan timnya dari National Aspergillosis Centre di Manchester telah mengeluarkan peringatan setelah mengobati semakin banyak pasien yang menghirup udara yang dipenuhi jamur Aspergillus.
Denning menjelaskan, pakaian basah mengandung hampir dua liter air yang dilepaskan ke dalam ruangan.
Kebanyakan orang memang bisa kebal terhadap jamur yang tumbuh dalam kondisi lembab atau tubuhnya dapat melawan infeksi.
Namun, tidak demikian bagi orang yang memiliki asma dan sistem kekebalan tubuhnya lemah.
"Pada penderita asma bisa batuk-batuk dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti pasien kanker yang menjalani kemoterapi, pasien AIDS dan orang yang memiliki penyakit auto imun, bisa terkena aspergillosisoo paru," terang Denning.
Denning menyarankan agar pakaian basah dikeringkan di luar rumah atau gunakan mesin pengering.
Jika terpaksa harus di dalam ruangan, pilihlah yang jauh dari kamar tidur dan ruang tamu.
Sebagai contoh, seorang warga bernama Mather (43) didiagnosis aspergillosis paru.
Mather sering batuk dan berkeringat di malam hari ketika mengeringkan pakaian dalam rumah.
Ia akhirnya harus meminum obat untuk mencegah infeksi jamur tersebut.
"Dokter mengatakan kepada saya bahwa hal itu bisa membuat kondisi saya menjadi lebih buruk.
Akhirnya selama 12 bulan terakhir saya tidak keringkan pakaian di dalam ruangan dan saya melihat peningkatan yang cukup baik terhadap kesehatan saya," kata Mather.
Jamur Aspergillus selama ini diketahui dapat mengganggu tenggorokan, menyebabkan sinus, menbahayakan paru-paru, hingga menyebabkan batuk darah.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketahui, Hal yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan saat Menjemur Pakaian"