Penumpukan plak akibat kolesterol tinggi tersebut dapat menghalangi aliran darah yang ada di leher dan menuju ke otak.
5. Nyeri dada
Penumpukan plak akibat kadar kolesterol tinggi juga bisa terjadi pada pembuluh darah jantung.
Jika hal tersebut terjadi, pengidap kolesterol tinggi bisa mengalami gejala nyeri dada.
Kondisi inilah yang menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung sebagai komplikasi dari kolesterol tinggi.
6. Terjadi xanthomata
Kolesterol tinggi dapat ditandai dengan xanthomata (penumpukan kolesterol) yang terlihat dalam jaringan tubuh, terutama dalam kulit dan urat.
Xanthomata bisa merupakan pembengkakan berbentuk bulat dan berwarna kekuningan.
7. Terjadi xanthelasma
Kolesterol tinggi dalam darah juga dapat ditandai dengan xantgelasma, yakni bercak-bercak kuning di bawah kelopak mata.
8. Muncul gumpalan di urat
Bagi orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi karena faktor genetik, penumpukan kolesterol kadang terlihat di kulit seperti gumpalan separuh biji kacang yang bisa dilihat dan dirasakan pada urat dekat buku jari.
Oleh karena tidak memiliki gejala yang spesifik dan bahkan bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali, tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui secara apasti apakah kadar kolesterol dalam darah normal atau tidak.
Minta dokter untuk memberi tes kolesterol setelah Anda berusia 20 tahun, kemudian periksa kembali setiap 4 hingga 6 tahun.
Sementara, jika Anda punya faktor risiko mengalami kolesterol tinggi, melakukan tes darah lebih sering akan lebih baik.
Apabila saat tes darah, kadar kolesterol darah total diketahui berada di atas 240 miligram per desiliter (mg/dL), Anda dapat didiagnosis mengidap kolesterol tinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari