SajianSedap.com - Bagi yang suka masak tentu sudah tidak asing lagi dengan tepung panir ataupun tepung roti bukan?
Mungkin sebagian besar sudah sering mendengarnya karena itu merupakan jenis tepung yang cukup sering dipakai untuk membuat makanan.
Seringnya digunakan untuk balutan atau lapisan makanan yang digoreng supaya renyah.
Selain menjadi lapisan luar, tepung panir ternyata juga digunakan sebagai bahan tambahan dalam sajian rolade, yaitu daging cincang yang digulung bersama campuran aneka bumbu dan bahan.
Tepung panir ini fungsinya untuk merekatkan daging cincang dan bahan-bahan lain agar tidak pecah saat diolah.
Namun tidak sedikit yang masih bingung apakah tepung roti dan tepung panir itu sama atau berbeda.
Tepung ini sendiri sama-sama terbuat dari roti kering yang digiling hingga halus atau berukuran lebih kecil.
Namun warna dari tepung ini juga beragam, ada yang putih, kuning, oranye, bahkan cokelat.
Jadi simak info di bawah ini, ya.
Perbedaan Tepung Roti dan Tepung Panir
Kedua tepung roti ini sama-sama terbuat dari roti, namun beberapa hal membedakannya seperti berikut ini, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.
Jadi perhatikan untuk apa dan kapan Anda harus menggunakan kedua tepung ini.
1. Tepung roti
Tepung roti terbuat dari bagian tengah roti segar tanpa kulit yang dikeringkan dan digiling kasar remah.
Tepung roti mempunyai tekstur yang lebih kasar dan butirannya lebih besar dari tepung panir.
Tekstur tepung roti ini lebih disukai dibanding tepung panir karena membuat makanan yang digoreng menjadi lebih garing.
Dengan bagian yang dipakai adalah bagian tengah roti, maka warna tepung roti lebih cenderung putih dibanding tepung panir.
Sementara untuk penggunaannya, tepung ini biasanya digunakan untuk membuat nugget, tempura ikan, daging, dan seafood.
Ada juga tepung panko, sejenis tepung roti yang sering digunakan untuk tempura karena menghasilkan lapisan yang lebih bertekstur besar dan renyah daripada tepung roti biasa.
2. Tepung Panir
Sama dengan tepung roti, bahan dasar tepung panir juga terbuat dari roti yang dikeringkan.
Tapi yang digunakan adalah roti dengan kulit pinggiran yang berwarna kecoklatan.
Ini dikeringkan lalu digiling menjadi butiran yang lebih kecil daripada tepung roti.
Karena teksturnya lebih halus daripada tepung roti, hasil makanan yang digoreng dengan balutan tepung panir tidak serenyah seperti tepung roti.
Sementara itu karena terbuat dari roti dengan kulit, tepung panir memiliki warna yang lebih gelap daripada tepung roti, umumnya cenderung cokelat orange kekuningan.
Untuk tepung panir lebih banyak digunakan untuk melapisi makanan bertekstur lunak seperti kroket, risoles, pisang pasir, dan bahan campuran dalam adonan rolade atau galantin.
Beda Tepung Kue dan Tepung Roti
Cake flour atau tepung kue merupakan jenis terigu untuk membuat biskuit, bolu, dan kue kering.
Dilansir dari The Spruce Eats, tepung kue mirip dengan terigu protein rendah. Hanya saja, teksturnya lebih halus dan lebih rendah gluten.
Kebanyakan tepung kue yang dijual di Indonesia merupakan terigu protein rendah dan terigu protein sedang.
Khusus cake flour, biasanya dijual dalam kondisi sudah diracik dan siap pakai.
Protein gluten tepung kue berkisar lima hingga delapan persen, lebih sedikit daripada tepung serbaguna yang mengandung 10 - 13 persen protein.
Rendahnya kandungan protein tepung kue membuat olahan tepung ini bertekstur lebih ringan, seperti kebanyakan karakteristik kue.
Kegunaan utama tepung kue adalah membuat makanan panggang yang bertekstur lembut, ringan, dan terkadang renyah.
Hal itu yang membedakan tepung kue dengan tepung roti dan tepung serbaguna.
Dikutip dari Master Class, tepung roti mengandung protein gluten tinggi hinga mencapai 12 persen.
Tepung roti akan menghasilkan adonan yang melar saat dicampur ragi dan difermentasi. Cocok untuk membuat roti, piza, dan mi.