SajianSedap.com - Anda tak bisa menahan lezatnya sesendok selai kacang bukan?
Dioleskan pada sepotong roti yang baru dipanggang atau dikombinasikan dengan jeli untuk sandwich yang sangat enak, bisa untuk memuaskan keinginan akan makanan manis.
Tak hanya lezat, selai kacang juga dikemas dalam kandungan gizi yang baik untuk kesehatan.
Selai kacang mengandung antioksidan tertentu yang disebut resveratrol, yang telah dikenal untuk melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti jantung dan kanker.
Jadi dengan rasanya yang enak, praktis, dan menjanjikan protein tinggi, membuat olesan selai kacang atau peanut butter menjadi pilihan tepat untuk sarapan atau kudapan sore.
Namun sayangnya, tak semua orang dapat merasakan manfaat baik selai kacang.
Kandungan tertentu dalam selai kacang justru bisa memberikan efek samping buruk pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Jadi bukannya menyehatkan, mengonsumsi selai kacang malah dapat membahayakan tubuh orang tersebut.
Kondisi kesehatan seperti apa? Simak berikut ini apakah Anda juga termasuk.
Kondisi Kesehatan yang Sebaiknya Tidak Makan Selai Kacang
Dr. Frank Lipman, seorang dokter dan ahli di bidang pengobatan integratif, mengatakan bahwa selai kacang umumnya terbuat dari kacang tanah.
Kacang tanah atau peanut sendiri merupakan jenis “legume”, berbeda dengan almond yang benar-benar merupakan jenis “nut”.
Legume ditandai dengan cangkang yang terdiri dari beberapa biji, seperti kacang tanah. Sedangkan nut dicirikan dengan kulit luar yang keras yang melindungi satu biji, seperti kacang almond atau pistachio.
"Legume secara alami mengandung asam fitat dan lektin, yang keduanya dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan usus," kata Dr. Lipman.
"Gangguan pencernaan bisa muncul dengan gangguan buang air besar, perut kembung, atau penyakit lambung.”
Pada dasarnya usus memang sulit untuk memecah asam fitat dan lektin, jadi tubuh harus bekerja lebih keras untuk memproses kacang tanah.
Dr. Lipman menjelaskan, bila pencernaan bermasalah, kondisi ini juga dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.
Lipman juga menunjukkan bahwa 90 persen serotonin diproduksi di usus. Serotonin sendiri adalah bahan kimia di otak yang mendorong suasana hati menyenangkan, tidur nyenyak, dan nafsu makan yang sehat.
Jadi jika usus Anda bermasalah, produksi serotonin akan menjadi tidak seimbang.
Dr. Lipman menyarankan untuk benar-benar mencermati kesehatan Anda usai konsumsi selai kacang atau olahan kacang tanah.
Bila terjadi masalah dalam pencernaan, baiknya tidak dilanjutkan konsumsi olahan kacang tanahnya.
Selain itu, siapa saja yang menderita masalah usus besar atau kondisi autoimun, sangat dianjurkan untuk menghindari selai kacang dan kacang tanah sepenuhnya.
Termasuk jika Anda mengalami suasana hati yang buruk seperti stres atau sulit tidur, hindari dahulu olahan kacang tanah. Bila tidak, selai kacang atau olahan kacang tanah dapat memperburuk kondisi tersebut.
"Ada begitu banyak kacang dan biji-bijian lain yang merupakan sumber lemak dan serat sehat yang baik dalam makanan," kata Dr. Lipman.
"Ada banyak versi selai kacang yang berbeda saat ini, jadi Anda bisa mengganti peanut butter dengan almond butter misalnya.”
Namun apapun jenis kacang dan biji yang Anda pilih untuk dimakan, Dr. Lipman menganjurkan untuk mengonsumsinya dalam bentuk utuh yang telah dipanggang.
Dengan begitu kacang akan bebas dari garam berlebih, gula, pengawet, dan minyak olahan, seperti pada selai kacang di pasaran.
Bahan tambahan itu akan membuat kacang tanah lebih sulit untuk dicerna.
Jika Anda masih memiliki masalah pencernaan usai konsumsi kacang atau biji-bijian utuh, Dr. Lipman menyarankan untuk merendam kacang semalaman sebelum diolah demi membantu tubuh mencerna dengan lebih efisien.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alami Kondisi Ini, Sebaiknya Tak Makan Selai Kacang