Prinsip dan cara menerapkan shokuiku
Menurut A Guide to Shokuiku terbitan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, memahami makanan dan gizi dapat membantu hidup, pikiran, dan tubuh lebih sehat.
Makanan yang dikonsumsi semula merupakan bagian dari alam, yang dipanen, diproses, kemudian masuk ke dalam tubuh.
Sebagai bahan bakar tubuh, makanan sangat menopang hidup manusia dan membantu menghubungkannya dengan generasi selanjutnya. Berikut cara menerapkan shokuiku berdasarkan prinsip-prinsipnya:
1. Fokus pada rasa kenyang bukan kalori
Alih-alih menghitung kalori, shokuiku mendorong agar fokus pada perasaan terhadap makanan tertentu. Hal ini melibatkan rasa lapar dan nafsu makan, serta belajar untuk mengenali kapan mulai merasa kenyang.
Shokuiku juga memasukkan konsep yang disebut hara hachi bun me, yaitu gagasan bahwa seseorang harus berhenti makan ketika merasa sudah 80 persen kenyang.
Berhenti makan sebelum 100 persen kenyang ini akan membantu mencegah makan berlebihan sembari memastikan tubuh telah mendapat cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan.
2. Lebih banyak makan makanan utuh
Shokuiku menekankan pentingnya makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Makanan utuh sendiri berasal dari bahan pangan alami yang tidak mengalami pengurangan jumlah kandungan karena proses memasak. Sebab, makanan tersebut kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, termasuk protein, serat, lemak sehat, serta mikronutrien.
Menurut shokuiku, membatasi konsumsi makanan olahan perlu dilakukan lantaran biasanya mengandung banyak kalori, sodium, dan gula tambahan.