Sajian nasi khusus penggila pedas ini memang penampilannya cukup provokatif. Di seluruh permukaan nasinya tersebar irisan cabai rawit merah. Uniknya, nasi jontor terlihat mirip nasi timbel karena nasinya dibungkus dalam daun pisang. “Bedanya, nasi jontor dipanggang lagi menggunakan bambu sampai bumbunya meresap ke dalam nasi,” jelas Bagus (30), pendiri Rumah Makan Nasi Jontor.Untuk membuat nasi jontor, Bagus menanak nasi secara manual. Pertama ia membuat aron beras yangs udah dibumbui, kemudian ditanak hingga matang. Setelah itu, nasi dicampur dengan udang rebon dan irisan cabai, dan diaduk rata. Kemudian nasi yang sudah tercampur rebon dan cabai dibungkus menggunakan daun pisang seperti nasi timbel, lalu dimasukkan ke dalam tabung bambu sepanjang 12 sentimeter. “Setelah itu bambu dipanggang hingga nasi dan bumbunya meresap,” urainya.Nasi Jontor juga punya beberapa pilihan. Untuk yang original berisi udang rebon dan cabai rawit. Rasanya gurih, pulen, dan sarat bumbu. Tersedia juga nasi jontor yang diberi irisan daun singkong, dan nasi jontor ikan jambal yang tak kalah enaknya. Nasi Jontor original dijual seharga Rp 5 ribu saja. Jika ingin lebih lengkap, ambil saja paket seharga Rp 15 ribu yang dilengkapi aneka lauk-pauk seperti ayam bakar, ayam bumbu sate, ikan tumis, tahu cabai hijau, dan tempe balado. Belum lagi aneka sambal mantap yang siap menemani acara makan. Tersedia sambal terasi, sambal mangga, sambal gowang, dan sambal korek.Bersama rekannya, Abri (48), Bagus terinspirasi membuat nasi jontor karena masyarakat Indonesia suka makan nasi dan rasa pedas. Apalagi tren nasi bakar sempat booming sehingga Bagus memadukan ketiganya. “Untuk tiga liter nasi, saya gunakan satu kilogram cabe rawit merah. Jadi pedasnya bikin bibir jontor,” selorohnya.Nah, Anda berani coba? Dijamin bakal ketagihan!
Nasi JontorJl. Karet Pedurenan No 10, Casablanca, JakartaTelp (021) 91077070Hp 081777809