Untuk menjaga kesehatan dan stamina kita, tubuh pastilah memerlukan asupan gizi yang mencukupi dari makanan yang dikonsumsi sehari-harinya. Rumusnya, asupan gizi seimbang adalah setiap hari ketika kita mengonsumsi makanan. Pastikan variasi vitaminnya di dapat dari sayur-sayuran, buah-buahan, daging, tahu, tempe, nasi, susu dan lain sebagainya.
Namun dijaman yang serba cepat seperti sekarang ini, banyak orang yang kemudian merasa hanya bisa memilih makanan yang serba praktis. Tapi kebanyakan makanan yang praktis justru jauh dari gizi seimbang. Alhasil tubuh pun jadi cepat terserang penyakit.
Dan ketika sudah mulai terserang penyakit, kita baru memikirkan makanan tambahan yang dapat memperkuat ‘pasukan’ antibody. Ini juga yang ditemukan pada survei Indonesia Hottest Insight (IHI) 2013, 80 persen perempuan baru akan menyentuh vitamin ketika tubuhnya sedang drop.
IHI adalah mega survei yang dilakukan Kompas Gramedia yang melibatkan 9000 responden. Para responden terdiri dari 3000 responden perempuan, 3000 responden laki-laki, dan 3000 responden anak. Survei dilakukan di 9 kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Palembang, Denpasar, sampai Makassar.
Lalu kapankah waktu terbaik untuk mengonsumsi suplemen vitamin? Ada yang mengatakan, vitamin sebaiknya dikonsumsi pada pagi hari, tapi ada juga yang menyarankan untuk mengonsumsinya di malam hari.
Pada prinsipnya konsumsi vitamin boleh dilakukan kapan saja. Sebab yang terpenting adalah kita mengonsumsinya secara teratur di waktu yang sudah kita pilih, baik pagi atau malam hari. Demikian menurut Barbara Paulsen, Pemimpin Redaksi Majalah Health Amerika.
Vitamin sendiri terdiri dari bermacam-macam jenis, seperti Vitamin A, B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B12), C, D, dan E. Belum lagi kita juga harus memastikan tubuh tidak kekurangan mineral seperti kalsium, Fluorida, Yodium, ZatBesi, Kalium, Natrium dan lain-lain. Vitamin dan mineral yang beragam ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam tubuh, dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan setiap orang.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsinya sebaiknya Anda memperhatikan fungsi dan dosisnya. Misalnya vitamin C, jumlah yang dianjurkan adalah 60 mg per hari. Kegunaannya untuk membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium, serta mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan. Dan ketika kita mengonsumsinya dalam jumlah berlebih, secara otomatis tubuh dapat membuang kelebihan vitamin yang tidak terserap oleh tubuh, melalui cairan tubuh yang kita keluarkan.
Oleh karena itu, kenali dosis ideal suplemen vitamin yang akan Anda konsumsi terlebih dahulu. Karena mengonsumsi vitamin dalam jumlah berlebih hanya akan menguras kantong tanpa memberikan manfaat optimal pada tubuh. (SNL)