Posisinya tepat di depan Vihara Toasebio, di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta. “Saya jualan di sini sejak tahun 1964,” jelas Misjaya. Seporsi nasi ulam menyajikan sepiring nasi putih yang diberi taburan kacang tumbuk dan serundeng kelapa. Kemudian ditambahkan bihun goreng, irisan timun, kerupuk, emping, taburan bawang goreng, lalu disiram kuah semur. Nah, seporsi nasi ulam polos sudah tersaji di depan Anda. Harganya Rp 9 ribu. Untuk lauknya, ada beragam pilihan. Mulai dari dendeng sapi manis, telur dadar, cumi asin kering, perkedel kentang, semur kentang, tahu dan tempe, hingga tempe goreng tepung. Semua lauk ini dipatok dengan harga Rp 2 ribu – Rp 4 ribuan. Anda bisa memilih kombinasi lauk sesuai selera. Saat disantap, kuah semur memberi rasa paling dominan. Kuah semur yang tergolong encer ini sangat kaya rasa. Kombinasi antara gurih, asin, dan manis yang sulit terlacak lidah. “Itu resepnya memang khusus dan rahasia,” kelakar Misjaya. Gerobak sederhana miliknya siap melayani pembeli mulai pukul 16.00 – 22.00. Meskipun terlihat sederhana, Misjaya mengaku menghabiskan 35 kilogram beras setiap hari. Banyak sekali pembeli yang memesan dalam partai besar yang ia gantungkan di berbagai sisi gerobak miliknya. Nah, Anda siap berburu menu khas Betawi?
Nasi Ulam MisjayaJl. Kemenangan III (Petak Sembilan/Toasebio), JakartaTelp 085691853154