Bersahabat dengan Lemak

By dedeayu, Selasa, 4 Agustus 2015 | 17:00 WIB
Bersahabat dengan Lemak (dedeayu)

      SajianSedap.com - Sejatinya, lemak adalah satu dari tiga zat gizi utama dalam makanan, yang sangat dibutuhkan tubuh. Lemak merupakan penghasil energi selain karbohirat dan protein. Energi yang dihasilkan lemak bahkan sangat tinggi, hingga bisa digunakan sebagai pasokan cadangan energi.

      Selain itu, menurut Emilia Achmadi, salah satu pakar nutrisi di Indonesia, lemak sangat diperlukan untuk membantu organ-organ dalam tubuh agar tetap bekerja sebagaimana mestinya. Lemak membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K, membantu produksi hormon, meningkatkan fungsi otak, serta meningkatkan sistem imun.

      "Itu sebabnya, kita tidak perlu takut mengonsumsi lemak. Yang penting kita bersikap bijak memilih asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh, agar bisa bersahabat dengan lemak. Kita bisa mengonsumsi lemak hingga 25% dari total energi sehari,” ujar Emilia.

Pilih Jenisnya

      Ya, memang tidak semua lemak itu jahat. Ada lemak yang digolongkan menjadi lemak baik, yaitu lemak tak jenuh atau unsaturated fat. Kita bisa menemukan jenis lemak ini pada buah zaitun, minyak zaitun, minyak canola, avokad, kacang-kacangan, dan margarin. Lemak seperti ini sangat baik untuk dikonsumsi.

      Bagaimana dengan lemak jahat? Lemak jahat adalah lemak jenuh atau saturated fat. Lemak jahat ini sangat mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari. Misalnya saja pada makanan yang digoreng atau makanan bersantan. Lemak-lemak inilah yang harus dihindari.

 Stop Mengonsumsi Lemak Jahat

      Sayangnya, meski kita sudah tahu mana lemak yang baik dan mana lemak yang jahat untuk tubuh, namun seringkali kita tidak bisa menghindari semua makanan berlemak. Sebab, di Indonesia kegemaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang digoreng (deep frying) dan bersantan masih cukup tinggi. Menurut Riskesdas tahun 2013, perilaku konsumsi makanan berlemak pada penduduk Indonesia dengan usia lebih dari 10 tahun adalah 40,7 persen.

      Tapi, menurut Emilia, kita tidak perlu repot-repot menghindari semua makanan berlemak tersebut. Kita bisa mengurangi konsumsi lemak jahat dengan membuat variasi metode memasak, dengan lebih banyak mengukus atau merebus ketimbang menggoreng, juga membiasakan diri menerapkan pola hidup sehat seperti cukup istirahat, menghindari stres, dan rutin berolahraga. Bagaimana, sudah siap bersahabat dengan lemak?Sumber: 1health.id