Jenis-jenis Wajan Berdasarkan Materialnya

By dedeayu, Rabu, 2 September 2015 | 17:00 WIB
Jenis-jenis Wajan Berdasarkan Materialnya (dedeayu)

      SajianSedap.com - Bukan hanya beragam jenisnya, tapi wajan juga terbuat dari material yang beragam. Masing-masing material tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Lalu, wajan yang terbuat dari material apa yang sebaiknya dimiliki? Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis wajan berdasar materialnya. 

Wajan Antilengket      Terbuat dari teflon kimia atau PFOA (asam perfluorooctanoic), wajan antilengket  sempat menjadi kontroversi. Banyak orang khawatir dengan emisi kimia PFOA pada wajan antilengket yang permukaannya sudah tergores, saat kena suhu panas. Namun, berbagai penelitian mematahkan kekhawatiran tersebut.

      Jika menggunakan wajan antilengket, pemakaian minyak bisa diminimalisir. Wajan antilengket juga mudah dibersihkan, karena permukaan wajan memungkinkan sisa makanan dan lemak yang menempel luruh dengan mudah saat dicuci.

      Itu tadi kelebihan-kelebihan wajan antilengket. Bagaimana dengan kelemahannya? Kelemahannya adalah mudah tergores. Makanya harus dijauhkan dari peralatan logam, termasuk spatula logam. Kelemahan lainnya, jika dicuci dengan mesin cuci piring, teflonnya juga akan langsung rusak.

Wajan Berlapis      Wajan yang satu ini diklaim lebih baik daripada wajan antilengket. Sebab, wajan yang biasanya berlapis porselen, keramik, juga tembaga ini menurut berbagai penelitian tidak  mengeluarkan emisi kimia seperti PFOA, saat kena suhu panas.

      Wajan berlapis juga umumnya memiliki umur yang lebih panjang, karena permukaannya tidak mudah rusak. Selain itu, wajan berlapis memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mencokelatkan makanan, karena tidak memiliki lapisan untuk memblokir panas secara langsung.

      Namun sayangnya, wajan berlapis sulit dibersihkan. Sebab, wajan ini tidak punya lapisan antilengket. Kekurangan lainnya, harganya lebih mahal daripada wajan antilengket.

Wajan Besi      Wajan besi terbilang cukup murah karena sangat awet. Saking awetnya, sebagian wajan besi bisa bertahan hingga 70 tahun lebih (bertahan selama beberapa generasi), jika dirawat dengan baik. Dengan menggunakan wajan besi, makanan yang dimasak pun bisa tetap hangat dalam waktu lama, meski kompor sudah tidak dinyalakan. Sebab, wajan besi menghasilkan panas yang merata saat memasak.

      Hanya saja, wajan besi kurang praktis untuk penggunaan sehari-hari, karena ukurannya yang biasanya besar lebih pas digunakan untuk memasak makanan dalam porsi besar. Kekurangan lainnya, wajan besi lebih sulit dibersihkan dibandingkan dengan wajan teflon dan wajan berlapis. (SAA/ dari berbagai sumber)

FOTO: WAYFAIR.COM