Bakpau Ayam Barbekyu dari Tim Ho Wan

By dini, Selasa, 9 Februari 2016 | 17:00 WIB
Bakpau Ayam Barbekyu dari Tim Ho Wan (dini)

      SajianSedap.com - Bagi Anda yang menyukai hidangan dim sum, khususnya dim sum ala Hong Kong, coba nikmati variasi menu dim sum di restoran Tim Ho Wan. Saat membuka gerainya yang kedua di Grand Indonesia West Mall, restoran ini sekaligus memperkenalkan menu barunya, yaitu Barbeque Chicken Bun (roti manis bakar dengan ayam barbekyu). Selain rasanya yang lezat, bakpau ayam barbekyu drai Tim Ho Wan ini juga terjamin kehalalannya.

      Ya, hidangan ini aslinya memang merupakan menu yang mengandung babi, yaitu Baked Bun with BBQ Pork (bakpau isi babi barbekyu). Menu ini terdapat di gerai pertama Tim Ho Wan di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Selain di Indonesia, menu ini juga terdapat di cabang Tim Ho Wan di seluruh dunia. Yang istimewa, Barbeque Chicken Bun justru hanya ada di Indonesia untuk memenuhi keinginan pelanggan yang mau menikmati versi no-pork-nya.

      "Belum ada cabang Tim Ho Wan lain yang membuat versi no pork dari menu ini. Kami berusaha membuatnya dengan citarasa yang sama. Lengkapnya ada lebih dari 20 menu no pork di restoran kami, seperti siumai, hakau, dan lain sebagainya. Pokoknya kami ingin memuaskan pecinta dim sum. Dengan menu no pork, semua bisa menikmati," papar Michael Goh, Presiden Direktur Tim Ho Wan Indonesia, di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, Kamis (28/1) lalu.

      Meski begitu, Michael mengingatkan bahwa menu-menu di restoran ini belum mendapatkan sertifikasi halal. Manajemen restorannya masih terus mengupayakan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Namun, dia menjamin segala hal yang berkaitan dengan proses memasak menu-menu no pork ini halal. Antara lain, minyak yang digunakan tidak mengandung babi, juga peralatan memasak, mencuci, hingga bersantapnya disiapkan tersendiri.

      Untuk meluncurkan menu local delight seperti Barbeque Chicken Bun, pihaknya harus mendapat persetujuan dari kantor pusatnya di Hong Kong. Dan hal ini tidak mudah. Menu tersebut harus dicoba lebih dulu oleh tim chef dari kantor regional di Singapura. Jika dinilai lezat dan berkualitas, baru diajukan ke Hong Kong. Chef Mak Kwai-pui, sang pendiri Tim Ho Wan, sendiri yang akan mengujicoba menu tersebut dengan standar kualitas restoran berbintang Michelin. Prosesnya kurang lebih berlangsung selama satu tahun sebelum akhirnya diluncurkan di Indonesia pada 28 Januari lalu.

      Di Indonesia, menu-menu restoran ini berada di bawah pengawasan langsung Chef Poon Kit dari Hong Kong, sehingga kualitasnya sama persis dengan restoran Tim Ho Wan di seluruh dunia. Dalam membuat dim sum ala Hong Kong, Michael memastikan semuanya merupakan dim sum segar karena baru dibuat setelah dipesan (made to order).

      "Mungkin ada restoran yang menyajikan frozen dim sum, tapi kalau dibanding freshly made pasti kalah. Kenapa kita banyak orang di dapur, itu karena kami  freshly made. Kami investasi nicely kitchen, supaya customer tidak terlalu lama menunggu. Menunya juga tidak terlalu banyak," katanya, sambil menambahkan bahwa dapur Tim Ho Wan ditangani oleh 25 juru masak.

      Barbeque Chicken Bun sendiri pada dasarnya adalah bakpau bakar dengan isi ayam barbekyu. Rotinya sangat lembut dengan lapisan kulit yang terasa gurih karena dipanggang dan ditaburi wijen. Sedangkan isian ayamnya terasa manis dan legit. Pasti akan memuaskan karena bakpau ini dominan isinya ketimbang rotinya yang tipis.

      Selain bakpau ayam ini, menu andalan restoran ini adalah Kue Lobak Goreng Ayam dan Kue Telur Kukus. Ada pun menu-menu no pork lainnya antara lain Sayap Ayam Goreng Saus Udang, Pangsit Goreng Isi Sayur, Pangsit Bayam Bawang Putih, Bola Seafood Goreng dengan Aprikot, atau Ceker Ayam dengan Saus Abalone. Ada pula menu-menu nasi dan mi, seperti Nasi Ayam Jamur, Nasi Goreng Yang Chow, Beef Brisket & Tandon Noodle, serta Sup Mi Wonton.

      Total ada 24 menu no pork dengan kisaran harga Rp. 27.800,- (untuk dim sum) hingga Rp. 58.800,- (untuk hidangan mi). Tidak heran, Tim Ho Wan mendapat julukan "restoran berbintang Michelin paling terjangkau di dunia". Didirikan di Mongkok pada tahun 2009, Tim Ho Wan meraih bintang Michelin pertamanya pada tahun 2010. Pada tahun 2015, tiga cabangnya di Sham Shui Po, North Point, dan Tai Kok Tsui menerima bintang satu Michelin.

      Sekadar informasi, bintang Michelin yang diraih suatu restoran menandakan kualitas, ketrampilan, dan kelezatan restoran tersebut. Ada tiga tingkatan dalam penghargaan ini, yaitu bintang satu (restoran yang perlu dikunjungi dalam perjalanan seorang traveller), bintang dua (restoran yang layak didatangi kembali), dan bintang tiga (restoran di mana pelanggan ingin menggunakan momen istimewa dalam hidup saat mengunjunginya). (FH)