SajianSedap.com – Festival perang tomat di Chili diadakan untuk mensyukuri hasil pertanian tomat yang melimpah. Sekaligus juga, untuk menghindari tomat kualitas rendah terbuang sia-sia. Chili baru saja merayakan festival tahunan, Perang Tomat, yang berlangsung pada akhir musim di Quillon, Chili. Saat festival tersebut tomat digunakan sebagai senjata utama. Sekitar 100 ton tomat matang dan berair tumpah ruah di jalan. Untuk menghindari cedera pada saat acara berlangsung, festival yang diikuti lebih dari 15.000 orang ini memulainya dengan menghancurkan tomat terlebih dahulu. Tomat yang masih utuh dilemparkan kepada peserta festival lainnya. Setelah dua jam festival tomat berlangsung, semua petugas kebersihan kota langsung membersihkan jalanan yang penuh tomat, dengan menggunakan selang air.
Festival tersebut diadakan para petani tomat dengan tujuan untuk memanfaatkan hasil panen yang terlalu matang, berair, dan lembek. Banyak petani dengan senang hati menyumbangkan sebagian dari hasil panen mereka untuk kelangsungan festival ini. Festival serupa juga populer di banyak negara, seperti negara di Amerika Latin dan Amerika Serikat.
Tradisi ini sebenarnya berasal dari Spanyol pada tahun 1945. Pinggir jalan Spanyol banyak kios sayuran saling berdekatan yang menjual tomat, kemudian jika ada kelompok-kelompok bertentangan akan saling melempar tomat yang diambil dari kios sayuran. Akhirnya pada tahun berikutnya, anak-anak di jalan yang sama secara khusus berkumpul untuk saling melempar tomat yang mereka bawa sendiri. Hal ini berlangsung selama seminggu. Festival perang tomat di Spanyol dikenal dengan nama La Tomatina. (SCI/ dari berbagai sumber)FOTO: TELEGRAPH.CO.UK