Dapur Nostalgia, Masakan Tradisional Ala Penulis

By dedeayu, Rabu, 16 Maret 2016 | 17:00 WIB
Dapur Nostalgia, Masakan Tradisional Ala Penulis (dedeayu)

      Sajiansedap.com – Ada banyak buku resep yang berisi resep-resep masakan tradisional Indonesia, yang beredar di toko-toko buku. Tapi, buku resep yang berisi resep-resep masakan tradisional Indonesia yang ditulis berdasarkan sejuta kenangan indah, mungki hanya Dapur Nostalgia. Ya, tujuan Nadya Hudyana menulis Dapur Nostalgia memang ingin membingkai semua kenangan indah tersebut. Dan, perempuan lulusan Edith Cowan University, Australia, ini memilih menulis buku resep karena benar-benar jatuh cinta dengan dunia kuliner, setelah dua tahun bergelut dengan Kokiku TV.       Nadya tidak sendiri. Dia mengajak beberapa teman chef dan kontributor. Kenapa? Karena Nadya tidak ingin hanya membingkai kenangannya sendiri. Dia juga ingin menyimpan cerita indah dari teman-temannya. Antara lain, Yuda Bustara, Arimbi Nimpuno, Stanley Marcellius. Lucky Andreono, Gerry Girianza, Melati Putro, Jane Susanto, Ray Janson, dan Revo. Hingga tanpa terasa ketebalannya mencapai 170 halaman!       Yang juga menjadi unik dari buku Dapur Nostalgia adalah: seluruh resep yang disajikan merupakan masakan tradisional hasil kreasi dari keluarga para chef dan kontributor. Sehingga, bahan-bahan dan cara pembuatannya tidak baku seperti dalam resep-resep masakan tradisional pada umumnya.       “Menurut saya, sih, tidak apa-apa. Sebab, tidak ada resep yang mutlak dalam suatu masakan, karena setiap orang memiliki interpretasinya masing-masing,” ujar Nadya.       Resep-resep dalam buku ini secara umum memang lebih praktis dibuat. Namun demikian, soal rasa dan tampilannya tidak jauh berbeda dengan resep otentiknya.      Dari segi tampilan, Dapur Nostalgia sengaja dicetak di atas kertas yang bisa mengingatkan kita pada kesan tempo dulu. Bukan tanpa alasan, sebab ini  sengaja dilakukan agar emosi dari buku ini dapat dirasakan oleh para pembaca.       Karena buku resep, maka hampir setiap resep memiliki halaman foto yang terpisah untuk memberikan tampilan yang lebih maksimal. Halaman resepnya pun tidak hanya berisi tulisan resep, namun ada juga icon-icon bumbu seperti bawang putih atau pekak, untuk mempercantik tampilannya.       Well, secara umum buku Dapur Nostalgia cukup enak untuk dibaca, juga cukup mudah dicerna resep-resepnya. Kalaupun ada yang harus dipikirkan lagi adalah soal kemungkinan adanya pembaca yang sudah terlanjur berharap akan menemukan resep-resep masakan tradisional yang otentik dalam buku ini. Selain itu, barangkali foto-foto yang dipasang akan lebih menggugah selera jika ditampilkan dalam kertas glossy. Sehingga meski belum mencoba resepnya, namun kelezatan masakan yang ditampilkan sudah “terasa”. (RPN)FOTO: GRAMEDIA.COM