Kahk, Kue Lebaran Khas Mesir

By nisa, Rabu, 8 Juni 2016 | 17:00 WIB
Kahk, Kue Lebaran Khas Mesir (nisa)

      SajianSedap.com – Sesekali kita bisa menyajikan kue kering dari negara lain, bersandingan dengan nastar atau kastengel yang kita buat. Misalnya, Kahk, kue Lebaran khas Mesir. Seperti apa kue kering tersebut? Simak ulasan berikut ini.      Kahk adalah makanan penutup asal Mesir yang secara khusus, hanya dibuat pada saat Lebaran. Selain itu, kue ini juga biasa dijadikan suguhan saat keluarga yang anak gadisnya baru saja menikah. Kahk sendiri berasal dari bahasa Arab, yang berarti kue kering atau biskuit.       Diketahui bahwa Kahk sudah ada sejak zaman Firaun. Karena, ditemukan beberapa gambar yang menggambarkan proses pembuatan Kahk di beberapa kuil Firaun, sebut saja di Thebes kuno dan Memphis (dekat Kairo). Kahk kuno diisi dengan kurma dan buah ara, kemudian dihiasi dengan buah-buahan kering.       Tidak hanya di Mesir, lama kelamaan Kahk meluas ke berbagai negara di Timur Tengah. Namun, di luar Mesir Kahk dibuat dari tepung semolina.       Kahk biasanya diisi dengan kurma. Namun, Kahk juga ada yang diisi dengan Agameya (madu yang khusus dibuat sebagai bahan pengisi), kenari, pistachio, atau lokoums. Tapi, Kahk juga sering disajikan polos begitu saja tanpa isi. Hanya dibalut dengan gula bubuk yang manis.       Di Mesir, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Kahk adalah tepung terigu, ghee, susu, ragi kering, gula pasir, kayu manis, dan biji wijen. Serta, diisi dengan Agameya yang dibuat dari tepung, ghee/mentega, madu, biji wijen, dan kenari yang dicincang kasar.      Pembuatannya pun tidak sulit, ghee cukup dilelehkan. Kemudian, dituangkan ke dalam campuran tepung, kayu manis, dan biji wijen sambil terus diaduk menggunakan sendok kayu. Adonan didiamkan selama 10-15 menit.       Gula, ragi, dan susu ditambahkan ketika adonan sudah dingin. Adonan diaduk dan didiamkan selama satu jam. Lalu bagi adonan menjadi ukuran kecil-kecil. Adonan yang berukuran kecil kemudian dipipihkan dan diisi dengan Agameya.       Bulatan adonan yang sudah diisi Agameya, kemudian diberi motif pada bagian atasnya. Bisa menggunakan pisau atau garpu. Lalu, adonan diletakkan di atas wadah kayu dan dipanggang pada suhu 177 derajat Celcius selama 15 menit, hingga berwarna keemasan.       Cukup unik dan mudah ya membuat kue yang satu ini? Bisa juga disajikan sebagai sajian tetamu saat Lebaran tiba, lho. (SCI/ dari berbagai sumber)FOTO: WANDERINGSPICE.COM