Kue Tradisional dari Pisang untuk Buka Puasa

By nisa, Minggu, 19 Juni 2016 | 17:00 WIB
Kue Tradisional dari Pisang untuk Buka Puasa (nisa)

      SajianSedap.com – Pisang tidak hanya enak dibuat gorengan atau kolak saja, lho. Ada beberapa kue tradisional berbahan utama pisang, yang bisa Anda pilih untuk sajian buka puasa.Carang Gesing      Carang Gesing adalah kue tradisional khas Solo, Jawa Tengah, dibuat dari pisang, telur, santan, gula pasir, gula merah, dan daun pandan yang dikukus di dalam daun pisang. Jenis pisang yang digunakan adalah pisang kepok atau pisang raja. Jangan menggunakan pisang ambon, karena teksturnya terlalu lembut untuk dibuat menjadi Carang Gesing. Daun pisang yang digunakan menjadikan ciri khas tersendiri untuk Carang Gesing. Sekilas tampilan dan bentuk Carang Gesing mirip dengan Nagasari. Carang Gesing nikmat disantap baik dalam keadaan hangat maupun dingin.Gethuk Pisang      Tidak hanya singkong, ubi, atau sukun yang bisa diolah menjadi gethuk. Kediri memiliki kue tradisional yang dibuat dari pisang, yakni Gethuk Pisang. Jenis pisang yang digunakan adalah pisang raja atau pisang nangka. Rasa manis asam dengan tekstur agak keras membuat Gethuk Pisang memiliki rasa, serta tekstur yang khas.Nagasari      Nagasari merupakan salah satu kue basah tradisional, yang berasal dari Jawa Barat. Bahan utama yang digunakan untuk membuat Nagasari adalah tepung beras. Namun, terkadang ada jenis tepung lainnya yang dijadikan campuran saat membuat Nagasari, yakni tepung tapioka, maizena, sagu, dan hunkue. Bahan lain yang digunakan adalah santan, gula, daun pandan, dan garam. Adonan Nagasari kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.Putri Noong      Putri Noong adalah kue tradisional dari Bogor, Jawa Barat. Di daerah lain kue ini dikenal juga dengan nama Kue Mata Roda, Kue Koco Moto, atau Kue Mata Sapi. Rasa kue ini sangat legit dan manis, serta dengan sedikit rasa asam yang berasal dari pisang nangka yang digunakan. Timphan      Timphan adalah kue tradisional berbahan utama pisang yang berasal dari Aceh. Selain pisang, bahan lain yang digunakan adalah tepung dan santan. Semua bahan diaduk rata hingga kenyal. Lalu dibungkus di dalam daun pisang, dan diisi dengan srikaya atau kelapa parut yang dicampur dengan gula. Timphan diolah dengan cara dikukus selama satu jam. (SCI/ dari berbagai sumber)FOTO: PORTALGHORA.XYZ