SajianSedap.com - Kangen dengan kuliner legendaris dari kampung halaman? Atau kepingin mencoba kuliner daerah yang kerap di-posting para food blogger di media sosial? Kini Anda tak perlu jauh-jauh lagi mendatangi daerah tersebut. Cukup kunjungi "Kampoeng Legenda", festival kuliner yang digelar di Center Court, Mal Ciputra, Jakarta, mulai 10-21 Agustus 2016.
Kurang lebih 80 kuliner legendaris dihadirkan oleh Mal Ciputra untuk memenuhi kerinduan masyarakat akan kuliner nusantara ini. Di antaranya Toko Oen Semarang, Kupat Tahu Gempol Bandung, Es Kopi Tak Kie Gang Gloria Kota, Nasi Jamblang Mang Dul Cirebon, Tahu Campur Cak Kahar, Ketan Susu Kemayoran, Nasi Kapau Bukit Tinggi Kramat Soka, Soto AHRI Garut, Mie Aceh Seulawah, Martabak Kubang Hayuda, juga Es Durian Iko Gantinyo. Ada pula peserta yang baru mengikuti event tahun ini, antara lain Bale Raos Keraton Yogyakarta, Mangut Ikan Manyung Bu Fat Semarang, Gabus Pucung H. Syamsudin Kombo, Ayam Goreng Warung Doyong Bogor, Swike Jatiwangi Puncak, dan lain sebagainya.
Selain aneka kuliner, festival ini juga menghadirkan booth aneka sambal dari 25 provinsi di Indonesia. Anda bisa membawa pulang sambal yang dikemas dalam toples cantik, seperti Sambal Ikan Kayu, Sambal Peda, Sambal Petai, Sambal Dadah Belacan, Sambal Andaliman, Sambal Jengkol, Sambal Jambi, Sambal Lu'at, dan masih banyak lagi!
Menurut Febriyanto Rachmat, Event Consultant dari JIISCOMM, peserta festival tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Kebanyakan kuliner yang dapat ditemukan di Jawa dan Sumatra, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Cirebon, Aceh, dan Sumatra Barat.
"Kuliner didatangkan dari hampir semua daerah, kecuali Papua dan Kalimantan, tapi kalau yang legendaris kurang lebih dari 20 daerah. Untuk jenis masakan sebenarnya sudah lengkap, tapi belum semua yang termasuk legendaris ikut berpartisipasi di sini," ujar Febri, saat konferensi pers di Hotel Ciputra, Kamis (11/8) lalu.
Tidak mudah menghadirkan beragam kuliner legendaris daerah ke event yang digelar untuk menyambut ulang tahun DKI Jakarta dan HUT RI ke-71 ini. Kriteria legendaris, setidaknya harus sudah berdiri selama 20 tahun. Pertimbangan lainnya adalah keragaman jenis hidangan, sudah sulit ditemukan, unik, dan citarasanya tidak berubah.
Namun tantangan terbesarnya menurut Febri adalah mengajak para pemilik kuliner untuk mengikuti event semacam ini.
"Tantangannya, tidak semua pemilik punya regenerasi yang baik untuk meneruskan bisnis keluarga. Banyak yang merasa, 'Kita mah seneng gini-gini aja'. Kalau anak-anak mereka juga nggak punya passion ke kuliner, siapa yang melanjutkan? Banyak dari mereka tidak tahu bagaimana kelanjutan usaha ini. Ada juga yang nggak punya keturunan. Tapi mereka juga enggak bisa mempercayakan bisnisnya pada orang lain," tuturnya. Hal-hal bersifat konservatif inilah yang ingin ia bongkar agar kuliner legendaris Indonesia ini bisa dilestarikan.
O ya, untuk ikut bersantap di Kampoeng Legenda, Anda perlu menggunakan kartu Brizzi dari BRI sebagai alat pembayaran. Kartu ini bisa diperoleh di konter kasir area festival. "Penggunaan uang elektronik ini untuk memudahkan transaksi. Ke depan, inginnya pengunjung bisa rutin memakai uang elektronik untuk mencapai cashless society," kata Ferry Irianto, General Manager Mal Ciputra, sambil menambahkan bahwa kartu ini juga bisa dipakai untuk berbelanja ke minimarket dan membayar tiket Transjakarta.
Nah, jika Anda kebetulan lewat ke kawasan Grogol, Jakarta Barat, mampirlah ke Mal Ciputra. Siapa lagi yang bisa ikut melestarikan kuliner Nusantara kalau bukan kita semua? Sekali lagi, tak perlu perlu jauh-jauh ke pelosok Nusantara kok, datang saja ke Kampoeng Legenda.
(FH) FOTO: MIE ACEH SEULAWAH/INSTAGRAM @MALCIPUTRAJKT