Dry-Aged Beef, Daging Jenis Apakah Itu?

By dedeayu, Selasa, 6 September 2016 | 17:00 WIB
Dry-Aged Beef, Daging Jenis Apakah Itu? (dedeayu)

      SajianSedap.com – Kini, istilah dry-aged beef mulai naik daun dalam dunia kuliner. Daging ini diklaim sebagai daging yang diproses dengan kualitas tinggi sehingga lebih empuk, waktu memasaknya lebih cepat, dan lebih bercita rasa.

      Sebenarnya, apakah dry-aged beef itu?

      Dry-aged beef merupakan daging yang diproses sedemikian rupa sehingga jaringan ikatnya menjadi lebur. Itulah yang membuat dry-aged beef bertekstur lebih lembut dan lebih cepat dimasak.

      Proses membuat dry-aged beef dimulai dari memilih daging yang cocok untuk dijadikan dry-aged beef. Daging yang paling cocok adalah daging dengan kandungan lemak yang tinggi dan menyebar di dagingnya. Setelah itu, daging digantung selama 10 hari hingga beberapa bulan, tergantung hasil yang diinginkan dan jenis daging yang diproses.

      Penggantungan daging ini membuat enzim yang ada di daging menghancurkan jaringan ikatnya, mirip dengan proses pencernaan. Selain itu, dengan digantung daging juga bisa lebih kering. Di akhir proses, 30% kelembaban daging akan menghilang sehingga volume dan berat daging juga berkurang. Warna daging pun akan lebih tua.

      Di sisi lain, hilangnya kelembaban daging membuat cita rasa daging lebih kuat. Aroma daging akan lebih keluar, bahkan akan muncul rasa khas kacang pada daging ini. Proses enzimatis dan bakterial yang terjadi selama daging ini digantung juga akan menghasilkan aroma fermentasi yang mirip aroma keju.

      Selama digantung, bagian luar daging akan lebih mengering daripada bagian dalamnya. Begitu keringnya, terkadang permukaan daging harus dikikis sebelum diolah. Itulah sebabnya daging yang diproses secara dry-aged memerlukan kandungan lemak yang tinggi dan volume yang besar.

      Kualitas daging yang tinggi dan proses yang panjang membuat dry-aged beef lebih populer di kalangan pecinta daging dengan tingkat ekonomi atas. Ya, harga daging ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daging segar, apalagi di Indonesia. Daging ini kerap diolah menjadi steak dan berbagai hidangan utama dengan bumbu yang tak terlalu banyak agar cita rasanya menonjol.

      Nah, Sobat SaSe, itulah sekilas pengetahuan mengenai daging jenis dry-aged beef. Apa anda berniat untuk mencobanya? (DV/ dari berbagai sumber)

 FOTO: LAFRIEDA.COM