Gembili dan Gembolo, Pangan Pokok Asli Indonesia

By dedeayu, Rabu, 14 September 2016 | 17:00 WIB
Gembili dan Gembolo, Pangan Pokok Asli Indonesia (dedeayu)

      SajianSedap.com – Umbi gembili dan gembolo berasal dari suku yang sama, yaitu suku gadung-gadungan. Nasibnya sebagai makanan pokok di Indonesia pun sama, terlupakan. Padahal, alam Indonesia kaya dan subur. Beras tetap menjadi makanan pokok nomor satu, walaupun umbi-umbian merupakan sumber karbohidrat yang baik.

      Sebenarnya, apa umbi gembili dan gembolo itu?

      Gembili merupakan tanaman rambat tahunan yang tangkainya dapat tumbuh hingga tiga meter. Daunnya berbentuk hati. Tangkai daun tersebut dapat merambat di tanah dan meliliti tumbuhan lain searah jarum jam, berbeda dengan arah tumbuh gadung-gadungan lain yang melawan arah jarum jam.

      Umbi gembili cukup banyak ditanam sebagai tanaman pekarangan di desa-desa. Rasa umbi ini serupa rasa nagaimo, gadung-gadungan Jepang yang berharga tinggi. Umbi ini berdaging putih, manis, dan akan berpori setelah dimasak. Ukurannya tidak begitu besar. Diameternya 3-6 cm dan panjangnya 6-15 cm.

      Sedangkan gembolo, merupakan gadung-gadungan yang ukurannya lebih besar. Kini, umbi gembolo mulai dibudidayakan di Amerika Latin, Karibia, dan Amerika Serikat. Umbi gembolo ini unik karena memiliki dua jenis umbi. Jika umbi jenis pertama tumbuh di dalam tanah seperti umbi lainnya, “umbi” kedua tumbuh di sela-sela batang dan daun. Karena gembolo merambati tumbuhan yang tinggi, umbi udara ini tampak seperti buah. Itu sebabnya, dalam bahasa Inggris, gembolo disebut “air potato” atau kentang udara.

      Gembolo tumbuh sangat cepat. Dalam satu hari saja, tangkainya dapat tumbuh lebih dari 20 cm. Rasanya persis seperti gembili. Hanya saja, gembili lebih banyak mengandung pati, sedangkan gembolo lebih banyak mengandung gula.

      Umbi gembolo ditumbuhi duri yang agak sulit dibersihkan. Namun, ukurannya lebih besar. Diameternya berkisar antara 6-15 cm dan panjangnya 15-40 cm. Selain enak, gembolo diyakini dapat mengobati konjungtivitis, diare, dan disentri.

      Jika Anda menemui umbi gembili dan gembolo, ingatlah untuk mengolahnya dengan benar. Bagian luar umbi ini dapat menimbulkan gatal sehingga harus dikupas, dicuci, dan direbus terlebih dahulu. Gembili dapat diolah menjadi tepung yang dapat diolah menjadi berbagai kue, bahkan dapat diolah menjadi minuman beralkohol. Gembili dan gembolo juga dapat direbus, digoreng, dan dijadikan bahan salad. (DV/ dari berbagai sumber)

 FOTO: TROPICAL.THEFERNS.INFO