Susu Kecoa, Sumber Pangan di Masa Depan?

By dedeayu, Kamis, 15 September 2016 | 17:00 WIB
Susu Kecoa, Sumber Pangan di Masa Depan? (dedeayu)

      SajianSedap.com – Kecoa adalah binatang yang membawa kuman penyakit, tapi apakah Anda menyangka kalau susu kecoa mengandung gizi yang tinggi? Barbara Stay, profesor dari University Iowa, merupakan ilmuwan pertama yang meneliti kandungan gizi dalam susu kecoa. Kecoa yang dimaksud berasal dari spesies kecoa kumbang Pasifik yang merupakan spesies asli Hawaii. Spesies ini merupakan satu-satunya kecoa yang berkembang biak dengan cara melahirkan.

      Di dalam perut, embrio kecoa mendapatkan nutrisi dari cairan kental mirip susu yang berasal dari kantong perut induknya. Seiring kelahiran dan pertumbuhan anak kecoa, cairan tersebut kemudian mengkristal. Jika perut induk kecoa dibelah, kristal susu akan keluar dari tubuhnya.

      Sekelompok peneliti dari India, tepatnya Institute for Stem Cell Biology and Regenerative Medicine in Bangalore, India, kemudian melanjutkan penelitian Barbara Stay. Ternyata, susu kecoa tersebut memiliki kandungan gizi yang menakjubkan.

      Kristal susu kecoa kumbang Pasifik memiliki kalori tertinggi di antara semua susu hewan yang pernah diteliti. Begitu pula dengan kandungan proteinnya. Tidak hanya itu, gizinya juga lengkap, terdiri dari protein, lemak, dan gula. Jika diteliti, protein pada kristal susu ini mengandung asam amino esensial nan lengkap!

      Berbicara soal rasa, seorang peneliti dari Fernbank Museum of Natural History in Atlanta, Leonard Chavas, pernah mencicipi susu ini. Ternyata, susu tersebut tidak memiliki aroma atau rasa yang mencolok. Namun, Leonardo mendeskripsikan bahwa tekstur susu ini, “Cocok untuk diolah menjadi es krim dengan tambahan madu dan taburan renyah.”

      Jadi, apakah susu kecoa akan menjadi sumber nutrisi terbaru di masa depan?

      “Dari kandungannya, susu kecoa memang bergizi. Namun belum ada peneliti yang benar-benar memastikan kalau susu kecoa aman dikonsumsi,” kata Subramanian Ramaswamy, pemimpin riset susu kecoa dari Institute for Stem Cell Biology and Regenerative Medicine in Bangalore, India.

      Ramaswamy juga mengatakan bahwa proses membelah perut kecoa satu per satu tidak akan efisien dan memakan banyak waktu. Jadi, daripada mencoba mengembangkan produk susu kecoa, timnya tengah mengembangkan produk yang terbuat dari sejenis ragi yang memiliki komposisi nutrisi hampir sama.

      Nah, jika benar susu kecoa akan dipasarkan, apa Anda tertarik mencobanya, Sobat SaSe? (DV/ dari berbagai sumber)

 FOTO: NYMAG.COM