SajianSedap.com – Sebagai negara maritim, pembuatan garam meja di Indonesia masih dapat memenuhi kebutuhan negaranya sendiri. Proses panen garam laut hingga memprosesnya jadi garam meja adalah proses yang cukup panjang, melibatkan para petani garam dan para pekerja pabrik.
Proses membuat garam dimulai dari membuat saluran-saluran air laut yang mengarah pada petakan kolam garam. Kolam garam ini kemudian diuapkan sehingga kandungan air pada air laut tersebut menghilang. Kolam garam juga dibuat bertingkat-tingkat agar air dapat mengalir ke bawah sehingga proses pengeringan menjadi lebih cepat.
Setelah penguapan, yang tersisa adalah bongkahan-bongkahan kristal garam. Proses pengkristalan air laut menjadi bongkahan garam ini dimulai ketika air laut dengan salinitas (kadar garam) sebesar 3% naik menjadi 25%. Di tahap ini, berat jenis air laut yang tadinya 1,02 sampai 1,03 kilogram per liter (hanya sedikit lebih tinggi dari air tawar yang berat jenisnya 1 kilogram per liter), berubah hingga menjadi 1,4 kilogram per 1 liter.
Proses pengkristalan bukan merupakan akhir dari pembuatan garam. Ada proses pemurnian garam yang dilakukan agar garam benar-benar bersih dan bisa dikonsumsi. Pemurnian pertama dimulai dengan memisahkan garam dari logam-logam berat yang berbahaya seperti magnesium dan sulfat.
Pemurnian pertama juga bertujuan untuk menghilangkan berbagai mikroorganisme berbahaya dari garam seperti ganggang, virus, dan bakteri. Kemudian, garam dimurnikan kembali untuk kedua kalinya agar materi-materi logam benar-benar hilang.
Pada akhirnya, garam meja yang dimaksud garam yang beryodium. Proses ini bertujuan untuk menghindarkan konsumen dari penyakit gondong. Untuk membuat garam ini, garam yang telah diproses dimasukkan ke mesin pengaduk. Lalu, garam dicampur dengan yodium dan diaduk hingga merata.
Musuh utama pembuatan garam tentunya adalah musim hujan atau kemarau basah. Selain itu, harga garam di Indonesia juga bisa turun jauh apabila pemerintah mengimpor garam di saat masa panen dimulai.
Itulah proses pembuatan garam meja. Walau garam beryodium dibutuhkan oleh tubuh, penggunaannya dalam makanan tidak boleh berlebihan, ya, Sobat SaSe. (DV/ dari berbagai sumber)
FOTO: THELUXURYSPOT.COM
Baca juga: Gunakan Garam Tepat pada Setiap Kesempatan, Masakan Enak Tanpa Garam, Penderita Darah Tinggi Tetap Butuh Asupan Garam