Jenis-Jenis Babat Sapi

By dina, Rabu, 5 Oktober 2016 | 17:00 WIB
Jenis-Jenis Babat Sapi (dina)

SajianSedap.com – Penting bagi kita untuk mengetahui jenis-jenis babat sapi agar suatu saat nanti kita harus membelinya, kita sudah tahu jenis babat apa yang cocok untuk makanan kita. Beda jenis babat, beda pula tekstur dan sifatnya saat dimasak.

Babat atau perut sapi terdiri dari empat bagian namun yang dipakai dalam masakan ada tiga bagian saja. Perut sapi pertama disebut rumen. Istilah pasarnya adalah babat handuk. Babat handuk bertekstur lembut dan halus seperti handuk atau selimut. Ia cocok untuk dijadikan hidangan berkuah seperti sop dan soto.

Karena kelembutannya juga, ia cocok untuk dijadikan campuran mi atau nasi goreng. Teksturnya pas dan memperkaya kedua jenis makanan tersebut.

Babat jenis kedua disebut dengan retikulum. Ia merupakan perut sapi kedua bilik kedua. Istilah pasarnya adalah babat tawon karena bentuk permukaannya bermotif heksagonal seperti sarang tawon. Di antara ketiga jenis babat yang biasa dipakai, babat ini memiliki tekstur yang paling liat. Ia lebih keras dan lebih lama matang.

Walau proses pemasakannya cukup lama, penggunaannya hampir sama dengan babat handuk. Ia cocok untuk dijadikan makanan berkuah seperti soto dan gulai.

Sementara, babat jenis ketiga penggunaannya paling berbeda dengan kedua babat sebelumnya. Ia disebut omasum, bilik perut ketiga dalam sistem pencernaan sapi. Babat ini memiliki istilah pasar babat buku karena bentuknya berlembar-lembar. Istilah pasar lainnya adalah babat jarit.

Babat jenis ini dinilai paling enak dan paling gurih. Cita rasanya lebih berlemak dibanding jenis babat sebelumnya. Walaupun tebal, bentuknya berhelai-helai sehingga ia dapat menyerap bumbu dengan baik. Ia cocok dimasak dengan cara ungkep. Salah satu contoh hidangannya adalah bacem. Karena babat goreng juga diproses dengan cara diungkep terlebih dahulu, umumnya babat goreng menggunakan jenis babat ini.

Itulah jenis-jenis babat sapi yang terdapat di pasaran. Jika nanti ingin membelinya, pilihlah sesuai dengan kebutuhan masakan kita, ya, Sobat SaSe. (DV)

FOTO: PINTEREST.COM

Baca Juga: Kisah Unik Asal Usul Wingko Babat, Oleh-oleh Khas Semarang yang Ternyata Bukan Berasal dari Semarang, Lo Kok?