SajianSedap.grid.id – Pernah dengar jika seseorang berganti nama, maka harus dibuatkan bubur merah putih?
Bisa juga disajikan saat anak yang baru lahir diberi nama.
Pertanyaanya, kenapa harus bubur merah putih?
Penyajiannya pun kadang berbeda.
Ada yang bubur putihnya diletakkan pada bagian atas, ada juga yang bersisian.
Apa bedanya, ya?
Jadi Khas Jawa Tengah dan Jawa Barat
Ternyata kepercayaan ini datang dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Perbedaannya, bubur merah putih pada adat Jawa Tengah disajikan dengan bubur putih diletakkan pada bagian atas bubur merah.
Ini merupakan perlambang sel telur untuk merayakan lahirnya seorang bayi ditengah keluarga.
Sedangkan bubur yang bersisian disajikan pada adat Jawa Barat.
(Baca juga: Liburan Ke Jepang, Chelsea Olivia Senang Bukan Main Dihadiahi Rice Cooker, Kenapa, Ya?)
(Baca juga: Dengan Resep Teruji ini, Tom Yam Soup Buatan Kita Pasti Enak)
Meskipun penyajiannya berbeda, tapi keduanya memiliki makna yang sama.
Bubur merah putih merupakan simbol keberanian dan kesucian.
Pada bayi yang baru lahir, diharapkan Ia bisa tumbuh dengan dua sifat tersebut.
Sedangkan untuk orang yang berganti nama, diharapkan nama baru tersebut berarti kembali pada suci dan memulai hidup baru.
Selain itu juga orang tersebut diharapkan jadi lebih berani dan bahagia dengan nama barunya.
Biasanya bubur merah putih ini dibagikan kepada tetangga dengan secarik kertas berisi nama bayi atau pergantian nama.
Ini juga merupakan perlambang rasa syukur dengan membagikannya kepada semua orang dengan harapan orang yang diberi mendoakan.
Kini sudah tahu kan, apa makna bubur merah putih untuk pergantian nama?
Semoga info ini bermanfaat, ya! (MA/Berbagai sumber)
(Baca juga: Membedakan Kerupuk Kulit Sapi dan Babi? Ini Dia Cara Mudahnya!)
(Baca juga: Resep Sambal Bawang, Teman Ayam Geprek yang Lezatnya Tak Masuk Akal)