Krisis Kelaparan Melanda Venezuela, Pengantar Makanan Jadi Pekerjaan Berbahaya, Diburu Seperti Buronan!

By Amadea, Minggu, 23 September 2018 | 18:15 WIB
Krisis Kelaparan di Venezuela, Pengantar Makanan Jadi Pekerjaan Berbahaya, Diburu Seperti Buronan! ()

SajianSedap.id- Krisis ekonomi dan kelaparan di Venezuela semakin memprihatinkan.

Dilansir Reuter.com, warga Venezuela dilaporkan kehilangan berat badan dengan drastis semenjak krisis ekonomi dan kelaparan melanda.

Tahun 2017, tiga universitas menemukan bahwa orang Venezuela menyatakan setidaknya rata-rata 8 kilogram selama 2016.

Belasan peneliti studi ini telah mensurvei 6.168 orang Venezuela antara usia 20 dan 65 di seluruh negara berpenduduk 30 juta orang itu.

Baca Juga : Tega Banget, Kenyang Menyantap Ice Cream, Nagita Nagitaslavina Malah Cekoki Sang Anak dengan Lipstik

Saking kelaparannya, bahkan warga Venezuela tak bermasalah ketika kerja kerasnya hanya dibayar dengan telur ayam.

Di bagian lain negeri yang terletak di Amerika Selatan ini, tepatnya di Maracibo, warganya bahkan mengaku terpaksa mengonsumsi daging busuk!

Semua dikarenakan krisis listrik yang melanda kota semenjak sebulan yang lalu.

Krisis kelaparan di Venezuela membuat warga harus turun kelaparan untuk memprotes pemerintah.

Namun, tak sedikit dari mereka yang sampai merajah pasar-pasar atau supermarket demi mengisi perut mereka yang kosong.

Jadilah, profesi Gregorio Pinanco yang menjadi pengantar makanan menjadi salah satu profesi berbahaya selain polisi.

Baca Juga : Sempat Telan 'Pil Pahit' Sampai Ingin Bunuh Diri, Begini Perjuangan Wendy Cagur untuk Meluluhkan Hati Sang Istri

Setiap paginya, Gregorio harus mengendarai truknya selama 10 jam untuk sampai ke ibu kota, Caracas.

Ia berangkat sejak pukul delapan malam dari tempat tinggalnya, sampai pukul enam pagi, situasi sudah mencekam untuknya.

Jalan yang dilewatinya sudah diblokir oleh warga yang mencoba menjarah truknya.

Di dalam truknya, 6.000 pon keju Guanye putih disiapkannya untuk dijual.

“Situasinya sangat buruk sejak makanan mulai langka beberapa tahun yang lalu,” kata Gregorio saat diwawancara pri.org.

Pria ini mengaku warga kelaparan akan keluar mencari apapun yang bisa mereka makan.

Bahkan warga sipil pun rela menjarah demi dapat mengisi perutnya.

Baca Juga : Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang, Manfaat Ini Langsung Dirasakan Tubuh, Khasiatnya Sungguh Tak Terduga!

Para penjarah makanan itu menggunakan batang pohon untuk memblokir jalan raya, dan bebatuan untuk menghentikan truk.

Aksi mereka semakin ekstrem dengan menaruh potongan logam di jalan untuk menusuk ban truk.

Aksi Penjarah Makanan di Venezuela

Beberapa bulan yang lalu Gregorio menjadi korban aksi mereka.

Seorang pria melemparkan batu ke kaca depannya sehingga membuatnya berhenti.

Sesaat berhenti, lebih dari 30 orang langsung menaiki truknya.

Gregorio dan rekannya sampai tak bisa melarikan diri karena warga yang merusak jendela truknya.

“Partner saya terluka parah di kepala. Terima kasih Tuhan kami selamat,” kata Gregorio.

Demi menghindari penjarahan, Greogrio bersama para pengendara truk makanan memilih untuk konvoi dan sebisa mungkin berpergian pada siang hari.

Na’asnya, Gregorio dan pengendara truk lainnya masih harus dipalak oleh tentara dan polisi di pos-pos keamanan.

Baca Juga : Istri Gilang Dirga Keguguran Hingga Dua Kali, Makanan Lezat Ini Bisa Disantap Agar Cepat Punya Momongan

Warganya Kelaparan, Presiden Venezuela Asyik Makan Steak Mewah

Di tengah krisis kelaparan yang melanda negerinya, Nicolas Maduro malah tertangkap makan di restoran Salt Bae.

Di video yang beredar di internet, Maduro terlihat duduk santai sambil menghisap sebatang cerutu.

Marudo yang sedang dalam perjalanan mencari dana tambahan untuk Venezuela, sempat-sempatnya mampir di restoran Nurs-Ert.

Nicolas Maduro Makan di Restoran Salt Bae

Restoran tempat koki Salt Bae ini bekerja menyajikan seporsi daging steak dengan haga 100 Dollar Amerika atau setara dengan Rp. 1.484.000.

Aksi ini juga membuat koki bernama asli Nusret Gökçe mendapat kritikan pedas dari politisi dunia.

Salah satunya Senator Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, Marco Rubio yang mengkritik Nurest yang bangga menyajikan makanan untuk diktaktor yang membuat warganya kelaparan. (AH)

 Baca Juga : Sungguh Nahas, Dehidrasi Saat Naik Gunung, Gadis Ini Malah Diperkosa Teman Pacarnya Sendiri Sampai Meninggal Dunia