Sajiansedap.id- Mi instan mungkin bisa dibilang makanan yang mudah didapatkan.
Di kehidupan sehari-hari saja, kita bisa pergi ke warung terdekat untuk menikmatinya.
Waktu memasaknya yang singkat dengan rasa yang sudah dikenal lidah, mi instan selalu jadi comfort food yang disantap tanpa perlu khawatir.
Namun, ternyata kiprah mi instan di dunia ternyata cukup menganggumkan, lo.
Di Nigeria saja, mi instan produksi PT Indofood Sukses Makmur menjadi alat kampanye oleh politikus bernama Babagana Kingibe.
Bahkan, Indomie dengan kemasan khusus sampai menyertakan foto sang politisi dalam ukuran cukup besar.
Tak main-main, mi instan ini juga dijual lebih murah dari harga pasaran!
Beralih dari Nigeria, ternyata mi instan kita juga jadi makanan favorit Australia, lo.
Salah seorang warganya malah pernah buat internet heboh dengan donat mi instan buatannya yang langsung jadi peluang usaha baru di Indonesia.
Masih dari Negara Kangguru, kali ini mi instan mereka jadikan sebagai makanan para narapidana, lo!
Selengkapnya baca di bawah ini, ya!
Buat Pemerintah Keluarkan Miliaran Rupiah Untuk Mi Instan
Dikutip halaman vice.com, pemerintah negara bagian Victoria harus menghabiskan $ 500.000 AUD setara dengan Rp 5,3 Miliar hanya untuk pasokan mi instan selama dua tahun, menurut laporan Nine News Melbourne.
Mi instan ini mereka stok untuk dibeli para narapidana bersama makanan-makanan kecil lainnya.
Selain di Australia, ternyata mi instan sendiri telah menjadi sebuah bagian dari budaya di penjara.
Mi instan yang berharga Rp 2000- 2500 di Indonesia justru menjadi alat monopoli para narapidana di Amerika Serikat.
Para narapidana yang menghasilkan uang akan membeli mi instan lalu digunakan untuk menukarnya dengan sebatang rokok hasil selundupan.
Sayangnya tak semua suka dengan fenomena ini.
Bahkan tak sedikit yang bersuara kecewa dengan kecintaan para narapidana dengan mi instan ini.
Salah satunya Jaksa Agung wilayah Hawthorn dan Shador, Australia, John Pesutto.
Ia keberatan dengan anggaran yang dikeluarkan untuk membeli camilan para narapidana yang membengkak.
Mendengarnya, pihak Prisoners Action Group sampai angkat bicara.
Salah satu narapidana menjelaskan, dibandingkan dengan makanan yang mereka santap tiga kali sehari, camilan-camilan inilah yang menjadi pemicu narapidana untuk bekerja lebih keras lagi.
Soal anggaran makan para narapidana, Departemen Pengadilan wilayah Victoria mencatat menghabiskan dana sebesar $7.50 AUD setara dengan Rp 80.000 untuk konsumsi harian narapadina.
Dana tersebut sudah termasuk menu sarapan yang berupa sereal lalu daging, buah, salad dan pasta untuk makan siang dan makan malam para narapidana. (AH)
Baca Juga : Sampai Renggut Nyawa Diana Nasution, Jangan Sepelekan Sakit Pada Lambung dengan Makan 3 Buah Ini!