SajianSedap.id - Rasa manis dari gula menjadi sebuah keharusan dalam sajian khas Indonesia.
Tak hanya pada minuman, kita juga kerap menikmati gula dalam secangkir minuman.
Namun, seorang wanita justru sangat senang ketika dirinya tidak mengonsumsi gula.
Baca Juga : Kabar Terbaru Gempa Palu Donggala: Polri Berikan Toleransi Korban Bencana Gempa Palu yang Berebut Makanan
Bukan cuma sehari, wanita ini bahkan menjahui gula selama satu minggu.
Rasa senang karena wanita ini merasakan hal yang berbeda dan dahsyat pada tubuhnya.
Apa manfaat yang dirasakan wanita tersebut?
Perempuan bernama Jenny membagikan kisahnya pada Popsugar.com setelah seminggu tak mengonsumsi gula, buah, dan tepung.
Awalnya, Jenny mengeluhkan masalah perut kembung yang menyiksa selama musim panas berlangsung.
Jenny menyadari ketika dirinya memakan sesuatu yang manis, akibatnya adalah perutnya terlihat membuncit dan kembung!
Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa Jenny mungkin memiliki pertumbuhan candida (jamur) dalam tubuh yang tak terkontrol.
Namun, setelah ditelisik lebih kanjut, Jenny tampaknya merupakan orang yang memiliki kecenderungan mengalami kecanduan gula!
Menurut buku Bright Line Eating yang direkomendasikan dokter, dikatakan bahwa orang-orang yang rentan kecanduan gula ternyata disebabkan oleh reaksi otak.
Jenny juga menemui seorang ahli osteopati untuk mendapatkan saran alternatif perihal perut kembungnya.
Baca Juga : Rumahnya Berlapis Emas 22 Karat, Andre Taulany Rayakan Ulang Tahun Istri Cuma dengan Kue Ini, Jangan Kaget!
"Kedengarannya seperti kita tahu bahwa gula menyebabkan kembung, tetapi mungkin setelah membaca buku ini, kita akan memahami lebih banyak tentang mengapa otak kita tidak dapat menghentikan rasa lapar," ujar ahli osteopati yang Jenny temui.
Selama seminggu Jenny disarankan menghindari makanan termasuk gula, madu, sirup, buah, buah kering, tepung, karbohidrat olahan dan makanan yang dipanggang.
Sangat sulit, Jenny awalnya merindukan beberapa makanan manis yang selalu menjadi favoritnya selama ini.
Kemudian Jenny mulai fokus terhadap makanan apa saja yang bisa dilahapnya.
Jenny mengonsumsi salad dari kale, brokoli rebus, ubi jalar, nasi, kacang dan kentag manis serta alpukat.
"Setelah satu minggu, saya merasa luar biasa. Mengidam gula saya telah banyak berkurang dan kembung saya tidak ada," ujar Jenny.
Tak hanya menjalankan diet ini selama satu minggu lamanya, Jenny juga mengulangnya hingga minggu ke-2.
Bentuk tubuh Jenny juga terlihat lebih kencang dan bugar dari sebelumnya.
"Saya mengambil foto-foto sebelum dan sesudahnya, hanya untuk mengingatkan diri sendiri apa yang saya lihat dan rasakan ketika saya kembung karena makan terlalu banyak makanan "pemicu" itu, dan saya terkejut ketika membandingkan keduanya.
Setelah satu minggu tanpa gula, buah, atau tepung, saya terus pergi selama dua minggu. Saya terus merasa senang, bukan hanya karena saya membatasi asupan gula dan karbohidrat, tetapi karena meneruskan makanan itu membuat pola makan saya beralih ke pilihan yang lebih sehat," ujar Jenny panjang lebar.
Mulai minggu ke-3 Jenny berencana kembali memasukan sediki buah-buahan yang menyehatkan.
Akibat tak mengonsumsi gula
Jenny merasa manfaat yang diperolehnya dari tak mengonsumsi gula sangatlah luar biasa.
Selain Jenny, Anda juga patut memperhatikan akbiat lain yang ditimbulkan jika tidak mengonsumsi gula.
Tampak lebih muda
Gula menghasilkan keriput di wajah, kata Anthony Youn, MD, dokter bedah plastik di Troy, Michigan.
“Gula menyebabkan glikasi, proses di mana molekul gula menguraikan kolagen dan mengurangi elastin di kulit kita,” ujarnya.
Padahal kolagen dan elastin adalah protein yang memberikan sifat elastis dan muda pada kulit.
Selain itu mengurangi gula juga akan mengurangi glukosa dan kenaikan insulin dalam darah, sehingga mengurangi peradangan yang menyebabkan kulit tidak segar.
Baca Juga : Luput dari Pengawasan Orang Tua Saat Makan Malam, Bocah 3 Tahun Ini Tewas Tertimpa Pintu Restoran
Menurut Dr Youn, dampak pada kulit itu akan terlihat setelah kita mengurangi gula selama 14 hari.
Tak mudah sakit
Seperti sudah disebut, gula bisa mendorong munculnya radang yang kemudian menurunkan kemampuan tubuh kita melawan penyakit seperti batuk dan pilek.
Oleh karenanya, saat tubuh kita berhenti mengkonsumsi gula, kita akan lebih jarang sakit.
Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengkonsumsi 100 gram gula akan menurunkan kemampuan sel darah putih untuk melawan bakteri hingga 50 persen, dan efek ini berlangsung selama lebih dari 5 jam.
Baca Juga : Dari Dono Sampai Budi Anduk Meninggal Karena Kanker Paru-paru, Makanan Murah Ini Pencegah Paling Ampuh!
Hidup lebih lama
Saat kandungan glukosa dalam darah meningkat, sistem saraf juga akan aktif sehingga meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Padahal tekanan darah yang tinggi adalah penyebab utama serangan jantung.
Gula juga meningkatkan trigliserida dalam darah yang memunculkan risiko sakit jantung dan stroke karena penyumbatan.
Banyak study menyebutkan mereka yang mengkonsumsi gula lebih banyak, lebih berisiko meninggal karena sakit jantung dibanding yang sedikit saja menyantap gula.
Nah jadi sebaiknya, kita patut menirukan apa yang dilakukan Jenny.