Sajiansedap.id - Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan jatuh di pantai di utara Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.
Pesawat tersebut dikabarkan hilang kontak saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.10 WIB pagi ini.
Sedianya, pesawat tersebut tiba di Bandara Depati Amir pukul 07.20 WIB.
Berdasarkan keterangan dari PLT Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Pramintohadi Soekarno, pesawat tersebut tediri dari pilot, kopilot, dan enam awak kabin.
Pesawat itu dikomandoi Kapten Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino.
Sementara itu, enam awak kabin bernama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Dilansir dari Kompas.com, kapten atau pilot dalam penerbangan ini sudah memiliki pengalaman lebih dari 6.000 jam terbang dan kopilotnya memiliki pengalaman lebih dari 5.000 jam terbang.
Mengingat hal penting tentang pilot dan kopilot, ternyata ada suatu aturan soal makanan yang diterapkan oleh beberapa perusahaan penerbangan.
Aturan tersebut diterapkan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan.
Aturan Pilot dan Kopilot Tidak Boleh Menyantap Makanan Sama
Banyak dari kita yang sering menggunakan pesawat terbang untuk bepergian.
Tentu kita sudah tahu banyak hal yang terjadi selama terbang di pesawat, dari hiburan di kursi, pilihan makanan, hingga hal-hal yang membuat saraf tegang seperti turbulensi atau cuaca buruk.
Namun, tentu kita tidak selalu tahu apa yang terjadi di kokpit, tempat pilot mengendalikan pesawat.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Ternyata beberapa maskapai penerbangan menerapkan aturan soal makanan pada pilot dan kopilot.
Sesuai aturan itu, pilot dan kopilot tidak akan makan makanan yang sama saat berada di tempat kerja alias sedang menerbangkan pesawat.
Ini bukan aturan yang diturunkan oleh Federal Aviation Administration (FAA).
Kendati demikian, kebanyakan perusahaan penerbangan menerapkan peraturan mereka sendiri mengenai hal ini.
Alasannya pun masuk akal.
Jika makanannya salah—dan menyebabkan keracunan, misalnya—maka kopilot yang menyantap makanan berbeda seharusnya tidak ikut keracunan dan tetap bisa mengambil alih menerbangkan pesawat.
Selain itu, kebanyakan pilot menghindari makanan-makanan tertentu yang bisa menimbulkan risiko sakit perut, seperti ikan mentah atau sambal, sebelum dan selama jam kerja karena alasan yang sama.
Baca Juga : Kecewa Berat! Naik Pesawat dengan Tiket Rp46,5 Juta, Pria Ini Malah Disuguhi Makanan yang Membuatnya Mual!
Kabar tentang keracunan makanan di kokpit nyaris tidak pernah terdengar, kecuali pada tahun 1982.
Sebuah penerbangan dari Boston ke Lisbon berbalik arah saat 12 awak pesawat, termasuk pilot, kopilot, dan teknisi penerbangan, jatuh sakit setelah makan puding berbahan tapioka yang mengandung racun.
Selain itu, dua pilot di Inggris mendapat keracunan makanan pada tahun 2010 saat bertugas.
Beruntung, kejadian seperti ini cukup langka.