SajianSedap.com - Kisah pilu kembali warnai Pemilu 2019.
Seorang gadis berusia 17 tahun jatuh saat antar makan untuk ibunya di kebun.
Diketahui, sebelumnya Ia jadi saksi di TPS dari subuh hingga subuh lagi.
Baca Juga : Upload Foto Olahan Quaker Oats dan Dapatkan Liburan Gratis ke Bangkok dan Malang!
Berita ini menambah panjang deretan petugas TPS yang meninggal saat menjalankan tugas.
Berikut info selengkapnya.
Banyak Orang Histeris
Pemilu 2019 kali ini bisa dikatakan berjalan dengan lancar.
Pesta rakyat ini tak bisa terselenggara tanpa adanya kerjasama antara petugas KPU dan petugas yang ada di TPS setempat.
Bagi masyarakat yang tinggal di kota besar, mungkin tidak kesulitan mendapat surat suara, boks, serta perlengkapan memilih lainnya.
Baca Juga : Tertangkap Ajak Naomi Zaskia Makan Bareng Keluarga, Sule Benar Akan Menikah Pertengahan Tahun?
Namun bagi mereka yang tinggal di pelosok Indonesia, medan yang harus dilalui tentu saja tidak mudah.
Tak jarang masyarakat dibantu dengan anggota polri dan ABRI harus melewati bukit, lembah, hingga melewati sungai.
Setelah sampai, petugas TPS pun menyiapkan tempat dan menghitung surat suara yang diterima.
Baca Juga : Sama-sama Cantik dan Menantu Presiden, Nyatanya Kemampuan Masak Annisa Pohan dan Selvi Ananda Jauh Beda
Dari surat suara sampai hingga akhirnya menghitung jumlah suara, pastinya memakan waktu yang tak sebentar.
Kebanyakan petugas TPS sudah siap dari jam 5 pagi dan baru kembali ke rumah pada jam 6 pagi keesokan harinya.
Hal ini membuat banyak petugas kelelahan dan akhirnya sakit, bahkan meninggal.
Baca Juga : Sempat Tak Mau Makan Karena Leukimia, Penampilan Terbaru Putri Denada Kenakan Hijab Bikin Warganet Kaget!
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Seorang saksi salah satu partai di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah bertugas selama 24 jam lebih di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dilansir Kompas.com, keluarga korban hanya bisa menangis histeris tak kuasa menahan duka.
Rusmita, gadis remaja berusia 17 tahun asal Dusun Jonggoa, Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar meninggal dunia pada pukul 15.00 WITA, Kamis, (18/4/2019).
Sebelumnya, korban bertugas sebagai saksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di TPS 2 Jonggoa dan bekerja selama 24 jam lebih.
"Terakhir tinggal rumah saat subuh hari Rabu dan besoknya pulang jam pagi (pukul 06.00 WITA Kamis (18/4/2019)," kata Muhammad Ridwan Daeng Ngawing, orang tua korban.
Informasi yang dihimpun Kompas.com di rumah duka bahwa korban sempat tertidur hingga pukul 12.00 WITA dan berangkat ke kebun untuk membawakan makanan orangtuanya.
Baca Juga : Cara Agar Perkedel Kentang Tidak Hancur, Ini Penyebab Perkedel Lembek dan Mudah Hancur
Saat itulah korban terjatuh dan meninggal di lokasi kejadian.
"Pulang pagi sempat tertidur dan bangun jam dua belas siang dan ke kebun bawakan saya makan disitulah dia jatuh dan meninggal dan anak saya tidak punya penyakit mungkin kerena kelelahan," kata Ridwan Daeng Ngawing.
Rencananya jenazah korban akan dimakamkan pada pukul 16.00 WITA, Jumat, (19/4/2019).
Ratusan pelayan memenuhi rumah duka yang disambut histeris keluarga korban.
Baca Juga : Lengket dengan Gading Bahkan Saat Makan, Gempi Malah Galak Pada Gisel & Wijin Sampai Mamanya Kesal!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR