Disebut cara sesat
Menanggapi cerita tersebut, Kompas.com pada Selasa (23/7/2019) mengonfirmasi Sudiyono, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Ia mengatakan bahwa cerita tentang perempuan pendaki hipotermia yang disetubuhi tersebut belum tentu terjadi di Rinjani.
"Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani)," kata Sudiyono.
Dia mengatakan, kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes berita yang diceritakan seolah-olah terjadi di Rinjani itu.
Padahal, jalur pendakian Rinjani baru saja dibuka kembali setelah gempa mengguncang Lombok beberapa bulan lalu.
Dia juga mengatakan bahwa di jalur Sembalun ada perempuan guide sehingga perempuan pendaki bisa lebih nyaman saat mendaki.
Terkait hipotermia, Sudiyono mengatakan saat berada di ketinggian, suhu tubuh seseorang bisa saja turun dan mengalami hipotermia.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR