SajianSedap.com - Beda usia 45 tahun, istri muda Mark Sungkar akui ingin kembali ke rumah orang tuanya.
Hal itu semua karena perkara makanan.
Kiranya ada apa?
Mark Sungkar berhasil menemukan cinta barunya setelah bercerai dengan Fanny Bauty.
Mark yang lahir pada 22 oktober 1948 ini menikahi Santi Asokamala 2014 silam.
Santi sendiri lahir pada tahun 1994.
Kala itu pernikahan antara keduanya sempat menjadi bahan perbincangan sebagian masyarakat Indonesia lantaran Mark dan Santi terpaut usia 45 tahun.
Apalagi saat itu keduanya menikah dengan diam-diam karena permintaan Santi sendiri.
Ia tak ingin pernikahannya diketahui publik karena tak mau menjadi objek sorotan media.
Namun, keduanya berhasil membuktikan kalau rumah tangga keduanya selalu rukun dan harmonis.
Bahkan, Santi pun punya hubungan yang baik dengan Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar, anak Mark dari pernikahannya dengan Fanny Bauty.
Hanya saja, Shireen dan Zaskia tidak memanggil Santi dengan sebutan ‘Mama’.
Karena bagi mereka, sebutan itu hanya mereka tujukan kepada Fanny, ibu kandung Shireen dan Zaskia.
Kepada Santi mereka cukup memanggil nama saja.
Karena usia mereka yang tidak terpaut jauh, Santi memang seperti teman sendiri untuk kedua kakak beradik tersebut.
Melayani Mark Sungkar Sepenuh Hati
Seperti diketahui sebelumnya, setelah bercerai dari Fanny Bauty pada 2010 lalu, Mark Sungkar memilih menetap di daerah Puncak, Cisarua.
Di sana, Ia membangun rumah dan kebun demi hobinya berocok tangan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Baca Juga: Benarkah Teflon Terbuat dari Zat Kimia Berbahaya? Simak Fakta dan Cara Pakai yang Tepat
Nah, di tanah sejuk itulah kini Mark dan Santi tinggal.
Karena itu, kehidupan keduanya bisa dibilang jauh dari hingar binger dunia hiburan.
Tapi, pada tahun 2016 lalu, Mark sempat mengundang salah satu infotaiment untuk main-main ke rumahnya, lo.
Di sana, Santi menunjukkan bakatnya memasak di dapur.
Ternyata walau masih berusia sangat muda, Santi sudah cukup jago memasak, lo.
Dengan gincu berwarna pink cerah, Santi nampak siap memasak bakwan jagung dan sayur asem untuk sang suami.
Hebatnya, semua bahan yang diolah Santi ternyata hasil panen Mark dari kebunnya sendiri, lo.
Misalnya saja jagung, daun bawang, seledri, hingga daun-daunan untuk lalap.
Selama memasak, Mark sering menggoda Santi dengan lelucon-leluconnya.
Otomatis, suasana memasak di dapur serba cokelat itu jadi ceria.
Santi pun terlihat sering tertawa, lo.
Sebagai istri, Santi juga setia melayani Mark saat makan.
Ia menyedokkan sayur asem dan lauk lain untuk sang suami.
Saat ditanya soal rasa masakan Santi, Mark Sungkar tanpa ragu menjawab “Sedap!”
“Enggak enak aja bilang enak, apalagi enak beneran.”, tambah pria yang kini berusia 70 tahun ini.
Wah, pasangan ini membuktikan kalau usia bukan penghalang untuk saling mencintai, ya.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Blender CosmosBlenz Ini Bisa Berhenti Sendiri!
Sempat Ingin Pulang ke Rumah Orang Tua
Nah, walau kini sudah jago masak, ternyata Santi pernah sangat minder waktu awal-awal menikah, lo.
Saking minder dan malu dengan dirinya sendiri, Ia sampai pernah ingin pulang saja ke rumah orang tuanya.
Kisah ini diceritakan Santi lewat instagram pada Selasa (14/5) lalu.
Ia menulis kalau tahun-tahun awal pernikahannya dengan Mark jadi tahun yang sulit bagi Santi.
Apalagi pada bulan Ramadhan pertamanya sebagai istri.
Santi yang waktu itu baru berusia 21 tahun mengaku sangat sulit untuk bangun sahur dan menyiapkan makanan untuk sang suami.
Saking sulitnya, Ia mengaku sampai ingin pulang ke rumah orang tua.
"Jd inget cerita waktu pertama kali puasa setelah nikah, rasanya pengen tinggal aja di rumah orang tua, kalo sahur semua udah disediain tinggal makan, nonton tv, shalat terus tidur", tulis Santi.
Karenanya, seringkali Mark lah yang membangunkan sang istri untuk sahur.
Cara membangunkannya pun halus melalui Takbiratul ihram shalat tahajud.
Mark juga yang mengingatkan Santi untuk mengaji setelah makan sahur.
"Pas punya suami, boro2 aku bangunin suami yg ada aku kebangun gara2 suara suami kenceng banget pas Takbiratul ihram shalat tahajud (emang sengaja si maksud suami biar istrinya bangun juga buat shalat tahajud) tp emg kepala batu istrinya malah tiduran aja di kasur baru deh nyiapin makanan, selesai makan aku nyalain tv suami bilang "sayang tolong kecilin volumenya ya saya mau ngaji" halus bgt mintanya tp bikin aku mikir dan malu", tutur Santi lagi.
Selanjutnya, Santi mengaku Mark juga sering membuat suasana di rumah bagai sekolah.
Pasalnya, Ia bisa tiba-tiba menanyakan hafalan surat sang istri.
Santi pun menggambarkan moment ini seperti ujian mendadak di sekolah.
"Selesai shalat shubuh niat aku mu langsung tidur karena pas dzikir aja udh nguap mulu (ceuk urang sunda mah nundutan) eh tiba2 suami bilang "Sebagai suami, saya mau tau hafalan surat istri saya seberapa banyak" rasanya yg ngantuk bgt itu ilang berubah jd degdegan udh kaya lg sekolah ujian tiba2 dan seketika surat2 yg tdnya hafal jadi buyar karena grogi", lanjut Santi.
Namun kini, Santi tentu saja sudah terbiasa dengan kebiasaan sang suami.
Ia bahkan, bersyukur karena sang suami begitu sabar mendidik dirinya.
"Dulu si mikirnya kok punya suami gini amat ya. tp sekarang kalo inget aku yg dulu malah malu sendiri, ko aku gitu amat. MaaSyaa Allah bapak @marksungkar ini sabar bgt didik istrinya", tutupnya.
KOMENTAR