Kesal Tak Ada Lauk Dimeja Makan, Seorang Anak Berniat bunuh Ibunya namun Akhirnya Tewas di Tangan Sang Kakak
Sajiansedap.com - Belakangan ini sedang marak terjadi kasus penganiayaan hingga pembunuhan.
Tak jarang hal ini dipicu dari permasalahan yang sepele.
Kasus pembunuhan kali ini datang dari warga Desa Mulyaguna, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan yang dibuat geger dengan peristiwa kakak bunuh adik kandung.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Make Room For Mushrooms! Here's How to Store Asian Mushrooms
Kasus kakak bunuh adik kandung di OKI itu terjadi pada Minggu (27/10/2019) lalu.
Kejadian kakak bunuh adik kandung di OKI tersebut menewaskan seorang pria paruh baya bernama Andika alias Andi Tato (33).
Mengutip Tribun Sumsel, Andika dibunuh kakak kandungnya bernama Ahmad Redi alias Nang (35).
Korban meninggal dunia dengan luka tikaman di sekujur tubuhnya usai ditusuk oleh kakaknya sendiri.
Baca Juga: Yuk, Nikmati Makan Siang dengan Nuansa Rumah Kaca yang Asri di Greyhound Cafe Gunawarman!
Namun menurut penuturan ibu kandung keduanya, Hilmiah (57), pelaku nekat membunuh adik kandungnya sendiri bukan tanpa alasan.
Hilmiah bercerita jika Ahmad Redi terpaksa membunuh lantaran hendak melindungi dirinya yang diancam akan dibunuh oleh korban.
Peristiwa ini bermula ketika korban meminta makan pada sore hari saat baru saja bangun dari tidur siangnya.
"Sore hari, saat korban bangun dari tidur dan hendak makan dilihat tidak ada lauk, lalu korban menanyakan kepada sang ibu.
"‘nak makan, lauk apo malam ini’ (mau makan, lauk apa malam ini -red)," ucap Hilmiah menirukan kata-kata korban.
Pada saat itu, Hilmiah mengaku tak punya uang untuk membeli lauk sehingga hanya mampu menyediakan nasi dan kerupuk saja.
Mendengar jawaban ibunya itu, korban malah naik pitam.
Korban langsung menendang panci berisi nasi yang dimasak dengan uang seadanya oleh sang ibu.
Andika juga mengambil sebilah pisau, mengancam akan membunuh ibunya.
Tak cuma sang ibu, Andika juga memukuli keponakannya secara membabi buta.
Mendengar kekacauan tersebut, Ahmad Redi yang tinggal di sebelah rumah langsung datang sembari membawa egrek yang biasa ia gunakan untuk memanen sawit.
Sama-sama emosi, pelaku menghalau korban yang hendak menikam ibunya.
Pada saat yang sama, pelaku juga menyayat adik kandungnya hingga tewas di tempat.
Usai melindungi ibunya, Ahmad Redi diamankan pihak kepolisian.
Meski begitu, Hilmiah memohon agar putranya tersebut tak dipenjara.
"Dia itu tulang punggung keluarga. Kalau dia dipenjara, bagaimana kami hidup," ucap Hilmiah, dikutip Grid.ID dari Sripoku.
Selain itu, Hilmiah menganggap pelaku membunuh sang adik karena tak sengaja.
Pihak kepolisian sendiri, telah mengkonfirmasi kejadian tragis antara kakak dan adik ini.
Kapolsek Teluk Gelam Iptu Zulkarnai mengatakan pelaku sudah berada di Polsek Teluk Gelam guna mengikuti proses penyidikan.
Baca Juga: #SahabatBuah Pernah Dengar Kalau Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Mangga? Mitos atau Fakta, Ya?
"Motifnya gara – gara tidak ada lauk, korban ngamuk nendang panci nasi dan memukul ponaan korban tapi dilerai ibunya.
Waktu itu korban duduk di teras, pelaku keluar dari kamar langsung mengejar korban hingga terjadi pembunuhan di depan rumah," jelasnya singkat.
Source | : | Grid.id |
Penulis | : | Tazkiya |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR